Nyagub Jakarta, Perludem Sentil Pramono Anung karena Dianggap Dadakan Bikin Visi-Misi, Begini Katanya!

Senin, 09 September 2024 | 23:35 WIB
Nyagub Jakarta, Perludem Sentil Pramono Anung karena Dianggap Dadakan Bikin Visi-Misi, Begini Katanya!
Bakal calon gubernur (Bacagub) Jakarta, Pramono Anung. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengkritik para bakal calon kepala daerah (cakada) yang cenderung menyusun visi-misi serta rencana program kerja secara mendadak. Hal tersebut membuat khawatir kalau rencana yang disusun tidak sesuai dengan permasalahan daerah. 

Menurut Titi, kebiasaan para cakada membuat visi misi secara mendadak juga karena penugasan dari partai politik yang sering kali berdekatan dengan batas waktu pendaftaran. Titi menyebut nama bakal Cagub Jakarta Pramono Anung sebagai salah satu contohnya.

"Kebanyakan dokumen visi-misi dan program calon itu disusun tergesa-gesa atau injury time. Akibat dari terbentuknya koalisi pencalonan yang juga injury time. Ya kayak Pramono Anung aja kan bilang, 'tidak pernah terbayang dalam pemikiran saya, sampai 3 hari lalu bahwa saya akan jadi calon' kan gitu," kata Titi dalam media talk Kementerian PPPA di Jakarta, Senin (9/9/2024).

Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini. (Suara.com/Lilis)
Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini. (Suara.com/Lilis)

Fenomena seperti itu tak hanya terjadi di Jakarta, melainkan ada di banyak daerah, terutama yang dianggap sebagai wilayah strategis. Dampak dari itu, kata Titi, sangat jarang cakada yang memuat visi, misi, dan gagasan terkait pengarus utamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. 

Hasil studi dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) tercatat bahwa masih kurang dari 18 persen cakada yang menyertakan isu perempuan dan anak dalam visi misi dan programnya.

"Bahkan tidak ada jaminan bahwa kalau dia calon kepala daerah perempuan atau calon wakil kepala daerah perempuan, maka dia serta-merta melek dan membawa isu pengarus utamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak," ujar pembina Perludem tersebut.

Titi menyarankan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak perlu lakukan pengarahan kepada para pasangan calon kepala daerah sebelum menyusun visi, misi, dan gagasan yang inklusif agar berperspektif adil dan setara gender.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI