Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di University of Edinburgh, Inggris, dan Nizam’s Institute of Medical Sciences, India, menemukan hubungan antara belajar bahasa dan kesehatan otak.
Hasil penelitian menemukan fakta mengejutkan mengenai manfaat belajar bahasa untuk otak. Ternyata, belajar dua bahasa bisa melindungi otak dari penyakit Alzheimer dan demensia.
Bukti ini didapat dari penelitian yang melibatkan para pengidap Alzheimer, demensia vaskular, atau demensia frontotemporal.
Mereka yang memelajari dua bahasa ternyata mengalami perlambatan demensia selama kurang lebih 4,5 tahun dibandingkan dengan yang lain.
Bahkan, belajar dua bahasa ternyata memiliki manfaat dan pengaruh yang lebih kuat untuk otak. Yaitu mampu memperlambat demensia dibandingkan obat.
Sebuah studi ulasanmenyimpulkan kemampuan bilingual dapat membantu meningkatkan reservasi kognitif, yaitu kemampuan otak untuk melawan kerusakan saraf akibat perubahan saraf terkait gaya hidup yang menstimulasi secara fisik atau mental. Inilah yang diduga dapat menunda munculnya demensia.
3. Memproses informasi secara efisien
Belajar bahasa terutama bilingual juga ternyata bisa melatih fungsi otak untuk memproses informasi secara efisien. Otak akan terlatih untuk mengeluarkan informasi yang sesuai dan dibutuhkan.
Artinya, otak bisa memilih informasi relevan yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan ini sangat dibutuhkan karena jika tidak, semua informasi yang bahkan tak berhubungan akan memenuhi pikiran Anda. Akibatnya, proses kerja dan berpikir pun akan terhambat.
Baca Juga: Nih Tips Menarik Minat Milenial Belajar Bahasa Jerman
Jadi jangan pernah ragu untuk belajar bahasa, selain baik untuk kehidupan bersosialisasi dan karir, belajar bahasa juga baik untuk meningkatkan fungsi otak yang maksimal.