Menurut sejarawan, manusia pertama yang tiba dan tinggal di Greenland ada pada 2.500 tahun SM. Meski begitu, kelompok manusia ini akhirnya meninggal dan digantikan kelompok lain dari Amerika Utara.
Kemudian, pada awal abad ke-10, orang-orang Norse dari Islandia mulai tinggal di selatan Greenland selama 5 abad.
Di sisi lain, orang Inuit yang bermigrasi dari Asia ke Greenland pada abad ke-13 berhasil bertahan hingga hari ini.
4. Orang Greenland tidak suka dipanggil dengan julukan eskimo
Nyaris 88% populasi Greenland adalah orang Inuit atau keturunan Inuit-Denmark.
Karena kentalnya budaya Inuit yang ada, orang Greenland sebenarnya tidak suka dipanggil dengan sebutan "eskimo".
Alih-alih, mereka lebih suka disebut orang Inuit atau Kalaallit yang berarti "orang-orang Greenland" dalam bahasa lokal.

5. Tidak ada jalan antarkota
Terlepas dari ukurannya yang besar, sama sekali tidak ada jalan atau rel kereta api yang menghubungkan antara satu pemukiman dengan pemukiman lainnya.
Baca Juga: Astaga! 12,5 Miliar Ton Es di Greenland Meleleh dalam 1 Hari
Jalanan di Greenland hanya ditemukan di dalam kota, namun berakhir tepat saat mencapai pinggiran kota.
Untuk pergi ke luar kota, orang-orang Greenland harus menggunakan pesawat, kapal, helikopter, mobil salju, atau kereta luncur.
6. Ibukota Greenland adalah destinasi wisata yang penuh warna
Seperempat dari penduduk Greenland tinggal di Nuuk, ibukota dari Greenland.
Nuuk adalah kota terbesar, sekaligus yang paling modern dan berwarna di Greenland.
Mulai dari museum, kafe, butik, hingga galeri dapat ditemukan di Nuuk. Selain itu, kota Nuuk juga memiliki panorama pegunungan yang apik.