Ya, Memproduksi plastik lebih hemat energi dibanding produksi paperbag atau alternatef kemasan berbahan dasar lainnya. Kemudian plastik kresek, botol plastik hingga sedotan itu 100 persen bisa didaur ulang jadi barang bermanfaat lho.
"Seperti lemari, kursi, ember, peralatan rumah tangga hingga mainan anak-anak. Jadi bahan utama semua barang itu ya plastik, didaur ulang dari sampah plastik yang dikumpulkan pemulung dari sampah rumah tangga masyarakat. Ya modal mendaur ulangnya juga murah sehingga barang-barang rumah tangga tersebut juga dijual murah. Ya kalau plastik bekas berkurang dan pemulung banyak yang berganti profesi, harga barang rumah tangga berbahan plastik akan langka dan jadi mahal," katanya.
Plastik bukan diganti tapi dimanfaatkan
Jadi, menurutnya sosialisasi yang tepat itu bukan mengganti produk kemasan plastik seperti botol, sedotan dan plastik kresek dengan bahan lain melainkan mengajak masyarakat mengumpulkan sampah dan menjualnya.
"Ya kata lain jangan buang sampah sembarangan, pilah-pilih sampah yang bisa didaur ulang. Jangan digabung dengan sampah yang membusuk atau berakhir di penimpunan TPA sehingga pemulung pun tak bisa menjangkaunya," kata Prispoly Lengkong, Ketua Ikatan Pemulung Indonesia.