Tak Sekadar Suvenir, Kartu Pos Jadi Wahana Edukasi di Biennale Jogja

Rabu, 27 November 2019 | 10:07 WIB
Tak Sekadar Suvenir, Kartu Pos Jadi Wahana Edukasi di Biennale Jogja
Point of Interest karya Meliantha Muliawan di Biennale Jogja 2019 (Suara.com/Amertiya)

Suara.com - Apa yang terlintas dalam pikiran Anda saat berbicara mengenai kartu pos? Banyak ditemukan di bandara hingga beberapa destinasi wisata, selama ini keberadaan kartu pos lekat sebagai suvenir untuk para wisatawan.

Meski begitu, lain halnya dengan deretan kartu pos yang terpajang di salah satu ruang lantai dua Jogja National Museum. Sebagai bagian dari perhelatan seni Biennale Jogja 2019, kartu pos di sini punya makna tersendiri.

Karya seni dari kartu pos itu sendiri diberi judul "Point of Interest". Menurut sang seniman, Meliantha Muliawan, karya tersebut dibuat untuk mengajak publik menebak-nebak objek wisata yang ada.

"Karya ini kan dilipat, di bagian point of interest-nya. Jadi ini dilipat karena aku ingin publik menebak itu apa," ujar Meliantha saat ditemui Suara.com di Jogja National Museum pada Selasa (26/11/2019) siang.

Lebih lanjut lagi, Meliantha Muliawan juga membagikan prosesnya membuat karya tersebut hingga pelajaran-pelajaran yang ia dapatkan. Tak sekadar suvenir, Meliantha pun menjelaskan kisah di balik kartu pos yang ada.

Point of Interest karya Meliantha Muliawan di Biennale Jogja 2019 (Suara.com/Amertiya)
Point of Interest karya Meliantha Muliawan di Biennale Jogja 2019 (Suara.com/Amertiya)

Meliantha Muliawan bergabung dengan Biennale Jogja 2019 melalui jalur open call. Sebelum Biennale Jogja 2019 resmi dimulai, dirinya mengikuti seleksi lebih dulu dan sempat memamerkan karyanya di UGM.

"Ingin sekali-kali berpartisipasi di perhelatan seni besar, tapi yang tujuannya mengedukasi," kata Meliantha saat ditanya apa motivasinya ikut seleksi. "Mungkin banyak ya perhelatan seni, dan banyak juga yang mengedukasi. Tapi sejauh ini yang muatan edukasinya kuat itu Biennale, dan lebih menyentuh masyarakat."

Resmi menjadi bagian dari Biennale, Meliantha Muliawan pun mulai mencari objek seni yang tepat. Pilihannya jatuh pada kartu pos, yang menurutnya bisa menggambarkan tema "pinggiran dan pusat" dalam Biennale Jogja 2019.

Meski begitu, mengumpulkan kartu pos ternyata tak semudah yang dikira. Sebagian besar kartu pos dibeli Meliantha di bandara atau toko buku, namun sayang jenisnya kurang bervariasi.

Baca Juga: Lewat Kartu Pos, Seniman di Biennale Jogja Ajak Berempati pada Objek Wisata

"Setiap ke toko buku, pasti postcardnya sama. Kecuali ada teman kasih tahu kalau ada postcard edisi lawas, baru aku beli."

Point of Interest karya Meliantha Muliawan di Biennale Jogja 2019 (Suara.com/Amertiya)
Point of Interest karya Meliantha Muliawan di Biennale Jogja 2019 (Suara.com/Amertiya)

Walau mengalami kesulitan, Meliantha Muliawan akhirnya berhasil mengumpulkan 244 buah kartu pos.

Dari semua kartu pos tersebut, Meliantha pun menyadari jika kebanyakan kartu pos memiliki pattern yang sama. Sebagai contoh, kartu pos yang memiliki gambar sawah cukup sering ditemukan.

"Ternyata yang hijau-hijau seperti sawah, padi, selalu jadi postcard. Nggak cuma orang luar, tapi sebagai orang lokal menurutku juga eksotis. Yang buat aku terkesan adalah fotografernya, kok bisa meng-capture eksotisnya, nature-nya."

Setelah dikumpulkan, Meliantha lantas melapisi kartu pos itu dengan resin. Kemudian, sebagai lulusan jurusan seni lukis, Meliantha mengecat ulang kartu pos tadi dengan cat akrilik.

"Painting itu salah satu cara untuk mengutarakan perspektif melalui warna, brush stroke. Pokoknya, aku ingin elemen dari kita eksis di permukaan karya," jelasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI