Pangeran Harry juga menghadapi kritik karena berpendapat tentang pemilu AS 2020, apalagi ia dianggap tidak memenuhi syarat untuk memberikan suara. Selain itu, Harry juga tidak pernah memberikan suara di Inggris karena merupakan seorang bangsawan yang diharapkan tetap netral dalam politik.
Mengenai pernyataan terbaru pasangan itu di video, Istana Buckingham sebelumnya mengatakan kepada The Sun, "Kami tidak akan berkomentar. Duke bukan pekerja di keluarga Kerajaan dan setiap komentarnya dibuat dalam kapasitas pribadi."
Serangan Markle terhadap Trump sebenarnya telah terjadi sejak Pemilu AS 2016. Ketika itu, Meghan menyebut Trump dengan sebutan misoginis dan pemecah belah. Juga dengan lugas menyuarakan dukungannya terhadap calon presiden dari partai Demokrat saat itu, Hillary Clinton.