Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak, Ternyata Begini Tindakan Pramugari saat Ada Penumpang Kentut

Kamis, 09 September 2021 | 15:45 WIB
Akhirnya Bisa Tidur Nyenyak, Ternyata Begini Tindakan Pramugari saat Ada Penumpang Kentut
Ilustrasi pramugari di sebuah penerbangan.[Unsplash/NeONBRAND]

Suara.com - Pramugari dan Pramugara kerap terlihat sempurna saat bertugas di atas pesawat. Namun tentu saja, mereka juga manusia biasa seperti penumpang lainnya. Lalu apa tindakan pramugari saat ada penumpang kentut?

Melansir dari The Sun, seorang pramugari anonim bercerita tentang apa yang mereka lakukan saat kentut di penerbangan. Ia menyebutkan ada trik khusus yang dilakukan pramugari saat kentut selama bertugas.

Selama penerbangan, kru berusaha untuk tidak kentut di tempat rekan-rekan mereka beristirahat. Sebagai gantinya, mereka akan mengeluarkannya sembari berjalan-jalan di kabin.

Untuk melakukan hal tersebut, mereka akan berjalan perlahan di lorong. Mereka pun akan berpura-pura memerika apakah kabin di atas kepala tertutup dengan benar dan penumpang sudah tenang.

Praktek ini disebut sangat umum di kalangan pramugari. Bahkan mereka mempunyai istilah khusus untuk hal ini, yaitu crop dusting. Istilah ini terdengar berkaitan dengan crop dusters atau pesawat penyemprot hama.

Ilustrasi pramugari ambilkan kopi dan teh [shutterstock]
Ilustrasi pramugari ambilkan kopi dan teh [shutterstock]

Ross McDonagh, seorang mahasiswa sejarah maskapai penerbangan, mengungkapkan di Quora bahwa pramugari secara teratur mengeluh tentang perut kembung dan gas yang mereka derita sebagai bagian dari pekerjaan mereka.

Seperti yang dilaporkan pada The Sun sebelumnya, orang-orang cenderung lebih sering kentut di pesawat saat melakukan penerbangan. Sehingga saat pramugari kentut di dalam pesawat pun merupakan hal yang manusiawi.

Pada bulan Februari, pilot penerbangan Transavia Airlines bahkan harus melakukan pendaratan darurat di bandara Wina di Austria. Hal tersebut dilakukan setelah ketegangan meningkat karena seorang penumpang buang angin dengan sangat kencang.

Jacob Rosenberg, seorang profesor klinis di Universitas Kopenhagen mengatakan hal tersebut terjadi karena penurunan tekanan kabin. Menurut Jacob, gas yang berada di dalam perut kemudian mengembang sebesar 30 persen dan perlu dikeluarkan.

Baca Juga: Pilot Banting Setir Jadi Penjual Ikan Beromset Hingga Rp2 Miliar Tiap Bulan

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI