3. Wanita cenderung menjadi pihak yang lebih tertekan
Dalam banyak pernikahan, perempuan masih dipandang sebagai penanggung jawab utama untuk tugas-tugas rumah tangga. Saat wanita bekerja full-time pun, ia masih melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripada pria.
Selain itu, wanita sering menemukan bahwa suami mereka tidak mendukung ketika mereka sangat sukses dalam karir mereka. Dalam sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin, yang mencakup lebih dari 6.000 pasangan heteroseksual Amerika selama 15 tahun, banyak pria mengalami "tekanan psikologis" jika istri mereka menghasilkan lebih dari 40% pendapatan rumah tangga dalam sebuah pernikahan.