Kenapa Pengungsi Rohingya Kabur dari Myanmar Hingga ke Indonesia?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 08 Desember 2023 | 10:26 WIB
Kenapa Pengungsi Rohingya Kabur dari Myanmar Hingga ke Indonesia?
Sejumlah Imigran Etnis Rohingya mendapatkan perawatan medis di lokasi penampungan sementara di SMP Negeri 2 Curei, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Senin (26/12/2022). [ANTARA FOTO/Joni Saputra].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Bagaimana awal mula krisis pengungsi Rohingya?

Sejumlah imigran Rohingya yang diberangkatkan dari Sabang saat tiba di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh untuk direlokasi ke eks kantor imigrasi Lhokseumawe. [Dok.Antara]
Sejumlah imigran Rohingya yang diberangkatkan dari Sabang saat tiba di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh untuk direlokasi ke eks kantor imigrasi Lhokseumawe. [Dok.Antara]

Rohingya mengalami kekerasan, diskriminasi dan penganiayaan selama puluhan tahun di Myanmar. Eksodus terbesar mereka dimulai pada Agustus 2017 setelah gelombang kekerasan besar-besaran terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, yang memaksa lebih dari 742.000 orang – setengah dari mereka adalah anak-anak – mencari perlindungan di Bangladesh. Seluruh desa dibakar habis, ribuan keluarga terbunuh atau terpisah dan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran dilaporkan. Minoritas Hindu Rohingya terlibat dalam kekerasan di Myanmar

Kemana pengungsi Rohingya mencari perlindungan?

Lebih dari 1 juta pengungsi Rohingya melarikan diri dari kekerasan di Myanmar dalam gelombang pengungsian berturut-turut sejak tahun 1990an. Saat ini, lebih dari 960.000 pengungsi Rohingya tinggal di Bangladesh dan mayoritas menetap di dan sekitar kamp pengungsi Kutupalong dan Nayapara di wilayah Cox’s Bazar Bangladesh – salah satu kamp pengungsi terbesar dan terpadat di dunia.

Lebih dari separuh pengungsi Rohingya di Bangladesh (52 persen) adalah anak-anak, sementara 51 persen terdiri dari perempuan dan anak perempuan. Populasi pengungsi saat ini berjumlah sepertiga dari total populasi di wilayah Cox’s Bazar, sehingga dukungan terhadap komunitas tuan rumah sangat penting untuk hidup berdampingan secara damai. Kehidupan di pengasingan bagi pengungsi Rohingya di Kutupalong, kamp pengungsi terbesar di dunia

Sejak tahun 2021, untuk mengurangi kepadatan di 33 kamp di Cox’s Bazar, hampir 30.000 pengungsi telah direlokasi ke pulau Bhasan Char oleh Pemerintah Bangladesh. Meskipun layanan perlindungan dan bantuan kemanusiaan telah ditingkatkan di pulau ini, masih terdapat kesenjangan yang signifikan dalam pemberian layanan dan keberlanjutan bantuan penting.

Pengungsi Rohingya juga mencari perlindungan di negara-negara tetangga lainnya seperti Thailand (92.000) dan India (21.000), dan jumlah yang lebih kecil menetap di india, Nepal dan negara-negara lain di kawasan ini.

Bentrokan bersenjata di seluruh Myanmar terus memicu perpindahan, menjadikan jumlah total pengungsi internal (IDP) di negara tersebut menjadi lebih dari 1,8 juta – termasuk 1,5 juta di antaranya telah menjadi pengungsi internal sejak Februari 2021.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Di Aceh Akan dikembalikan Ke Negara Asal, Tepatkah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI