3. Hidup tidak teratur. Mereka kesulitan mengingat tempat penyimpanan barang. Pengidap juga tidak memiliki kemampuan dalam mengelola keterampilan mengorganisasikan barang pribadinya.
4. Impulsif. Pengidap sering bertindak tanpa berpikir atau bereaksi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya setelahnya.
5. Sulit mengelola emosi. Mereka tidak bisa mengelola emosi, kemarahan dan rasa frustasi. Emosi cenderung meledak-ledak dan tidak bisa menerima kritik atau saran dari orang lain.
Mengatasi ADHD Dewasa
ADHD adalah gangguan kejiwaan yang memengaruhi fungsi otak dan perilaku. Kondisi ini tidak dapat dicegah maupun disembuhkan, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani gejala ADHD.
Langkah pengobatan tergantung pada tingkat keparahan gejala yang dialami oleh pengidap. Terkadang mereka menjalani kombinasi keduanya guna memaksimalkan dan mempercepat proses penyembuhan.
1. Obat-obatan
Obat bekerja sebagai stimulan guna menurunkan tingkat keparahan gejala. Efek sampingnya cenderung ringan dan jarang dialami. Namun, risiko efek samping akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Dua kategori obat yang diresepkan adalah amfetamin dan methylphenidate. Kedua jenis obat ini bekerja dengan meningkatkan perhatian. Caranya dengan mengubah cara kerja dopamin dan norepinefrin.
Baca Juga: Balas Komentar Julid, Warganet Curiga Ponsel Thariq Halilintar Dipegang Aaliyah Massaid
2. Psikoterapi
Psikoterapi ini dilakukan dengan mengombinasikan terapi perilaku dan terapi kognitif. Keduanya bertujuan mengubah pola pikir dan respons pengidap, sehingga pikiran negatif bisa berubah menjadi lebih positif.
Prosedurnya dapat dilakukan dalam sesi personal atau berkelompok bersama anggota keluarga. Ini juga bisa dilakukan bersamaan dengan orang yang memiliki masalah serupa.