Aksi Pemda Gunungkidul mengajukan pemangkasan luasan KBAK Gunungsewu seolah menjadi salah satu upaya menggelar karpet merah bagi para investor untuk berinvestasi membangun berbagai wahana pariwisata, salah satunya Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan beach club di Gunungkidul pada Sabtu (16/12/2023) lalu. Dalam acara tersebut, Bupati Gungkidul Sunaryanta turut hadir mendampingi Raffi Ahmad.

Dalam sambutannya, Sunaryanta mengklaim telah berhasil menarik banyak investor untuk membangun tempat wisata di wilayah Gunungkidul.
"Kawasan selatan Gunungkidul memiliki potensi luar biasa. Sudah banyak investor membangun wahana wisata dan pada tahun 2023 ini ada 3 wahana wisata yang dibangun," ujar Sunaryanta.
Ia mengklaim pembangunan pariwisata ini akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.

Dampak Pembangunan Beach Club di Kawasan Lindung
Kepala Divisi Kampanye dan Data Informasi WALHI, Elki Setiyo Hadi mengatakan, pembangunan beach club Raffi Ahmad di kawasan Pantai Krakal berpotensi menyebabkan kekeringan di wilayah Tanjungsari.
Pembangunan di wilayah Pantai Krakal berpotensi merusak sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang ada di Pantai Krakal. Padahal sungai bawah tanah itu berfungsi sebagai cadangan air untuk warga sekitar.
Selain itu, pembangunan beach club Raffi Ahmad dapat merusak bebatuan karst sehingga berpotensi menimbulkan rusaknya daya tampung dan daya dukung air.
Baca Juga: Profil Bupati Gunungkidul, Izinkan Raffi Ahmad Bangun Beach Club di Kawasan Lindung

Ujungnya, pembangunan ini dapat menyebabkan banjir dan longsor karena kawasan KBAK Gunungsewu bagian timur masuk dalam zona rawan bencana banjir dan amblesan tinggi.
"Alih-alih menggenjot investasi, seharusnya pemda Gunungkidul justru menyelesaikan permasalahan kekeringan di Gunungkidul," ungkap Elki.
Sampai berita ini dipublikasi, tim redaksi Suara.com masih mencoba menghubungi Pemda Gunungkidul untuk mengonfirmasi hal ini.