Sementara itu, Ahok pernah bekerja di PT Simaxindo Primadya, Jakarta yang bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik. Di sana, ia menjabat staf direksi bidang analisis biaya dan keuangan proyek.
Tak lama, Ahok ingin kembali ke Belitung untuk mendirikan perusahaan bernama PT Nurinda Ekapersada. Bisnisnya itu dijadikan sebagai persiapan pembangunan pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
Adapun karier politik Ahok dimulai dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Namun, pada tahun 2005, ia memenangkan Pilkada dan menjabat sebagai Bupati Belitung Timur.
Lalu, ia pun maju sebagai wakil Jokowi dalam Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012 dan berhasil memperoleh suara terbanyak. Ahok kemudian diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi diusung untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2014.
Selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok dianggap punya sederet prestasi. Salah satunya membangun ketahanan kota. Berkat usahanya ini, Jakarta pun berhasil masuk ke dalam jaringan 100 Resilent Cities atau 100 RC.
Di sisi lain, Ahok sendiri pernah dipenjara pada 9 Mei 2017 usai terbukti bersalah atas kasus penistaan agama kala berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Ia divonis dua tahun dan resmi dibebaskan pada 2019 silam.
Setelah keluar dari penjara, Ahok pun ditunjuk menjadi komisaris PT Pertamina. Namun, jabatan yang diemban sejak akhir 2019 ini diakhirinya beberapa waktu lalu. Hal itu dikarenakan ia yang akan ikut mengkampanyekan Ganjar-Mahfud.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Ahok Sebut Adiknya Pilih Prabowo, Gibran Jadi Faktor?