Agama menuntut seseorang untuk melakukan upaya maksimal sebelum akhirnya kenyataan tiba. Jika takdir berkata lain, maka ia dapat mengucap ‘Hasbiyallhu wa ni‘mal wakl’. Kalimat ini cukup terpuji bila seseorang mengerahkan upaya maksimal sebelum kenyataan tiba.
Meski begitu, seseorang juga bisa menjadi tercela menurut agama kalau hanya mengandalkan kalimat tersebut tanpa didahului oleh upaya maksimal/ikhtiar.