Cerita-cerita Korban Bullying Senior di Fakultas Kedokteran: Ditempeleng, Digebukin, Diludahin, Dimaki

Ruth Meliana Suara.Com
Kamis, 15 Agustus 2024 | 15:50 WIB
Cerita-cerita Korban Bullying Senior di Fakultas Kedokteran: Ditempeleng, Digebukin, Diludahin, Dimaki
Dokter muda Universitas Diponegoro (Undip) diduga bunuh diri. (X)

"Aku tahu banget di kampus itu dok. Aku istri mantan PPDS. Suami saya memilih untuk keluar di tahun pertama dok. Yang dibully di sana bukan cuma suami yang sedang pendidikan. Saya sebagai istri dimasukkan di grup arisan. Isinya istri-istri PPDS senior dan juga istri konsulen-konsulen," cerita istri dokter.

"Saya harus on tiap waktu. Posisi saya di Jakarta mempersiapkan UKDI. Dan saya harus fast respons membalas chat istri-istri senior di grup itu. Hitungan detik kami lambat, dibalas ancaman suami dihukum berdiri sampai subuh bahkan sampai tidak pulang," lanjutnya.

Ia mengungkap terus mendapat ancaman menyangkut suaminya jika tidak menuruti keinginan ibu-ibu yang arisan. Semakin memprihatinkan, istri dokter yang masih ikut PPDS ini juga disuruh belanja kebutuhan seniornya. Ia bahkan kerap dimaki.

"Saya harus UKDI bersamaan dengan jadwal arisan. UKDI saya tidak diizinkan sama senior-senior itu dengan ancaman yang saya. Suami saya dihukum kalau tidak ikut arisan. Hingga saya harus minta surat ke dekan untuk tidak ikut arisan," curhatnya.

"Belanjain senior hingga konsulen hal lumrah di sana. Saya sebagai istri tidak punya kekuatan untuk bantu suami karena saya pun dimaki-maki, di anjing-anjingin sama istri PPDS ini," tandas istri dokter ini.

Catatan Redaksi:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami tekanan dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segeralah hubungi hotline bunuh diri Indonesia melalui nomor 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kemenkes di nomor 021-500-454.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI