Adab dalam menerima hadiah ini juga diriwayatkan oleh Imam al-Ghazali dalam Majmû'ah Rasâil al-Imâm al-Ghazâlî [Kairo: Al-Maktabah At-Taufîqiyyah, t.th.], Hal. 439 yang berbunyi,
"Adab bagi penerima hadiah yaitu memperlihatkan rasa gembira dan bahagia walaupun hadiahnya sedikit, segera mendoakan kebaikan atas diri pemberi ketika ia sudah pergi, menampakkan keceriaan saat berhadapan dengan sang pemberi, membalas jika mampu, memujinya jika mungkin, tidak tunduk kepadanya, menjaga jangan sampai pemberian tersebut mengakibatkan hilangnya agama dan jangan sampai berharap agar diberi hadiah lagi yang kedua kali dari orang yang sama”.
Sebagai umat manusia yang saling membutuhkan, adab ini pun bisa dilakukan agar silaturahmi tetap terjalin.
Di sisi lain, dalam konflik yang dihadapi oleh Novi dan Agus memberikan pelajaran penting bagi setiap insan untuk bersyukur atas apapun pemberian yang sudah diberikan oleh orang lain.
Terlebih lagi, kasus yang kini dihadapi Agus membuatnya lupa diri dan bahkan meminta Novi untuk memberikan hal yang lebih dari kesepakatan demi keuntungannya sendiri.
Hal ini justru tak mencerminkan adab yang baik ketika menerima bantuan atau hadiah.
Kontributor : Dea Nabila