Suara.com - Selama puasa, tidak ada asupan cairan yang menyebabkan produksi air liur menurun.
Air liur berfungsi untuk membersihkan mulut dan mengendalikan bakteri.
Sehingga kurangnya air liur membuat bakteri berkembang biak dan memproduksi gas yang menyebabkan bau tidak sedap.
Kondisi Mulut Kering akibat dehidrasi memperburuk bau mulut.
Ketika rongga mulut kering, sisa makanan lebih mudah menempel dan menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Bau mulut saat puasa sering terjadi akibat berkurangnya produksi air liur yang berperan membersihkan bakteri dan sisa makanan.
Kondisi ini diperparah oleh pertumbuhan bakteri penghasil senyawa sulfur (VSC) serta konsumsi makanan beraroma tajam.

Berikut strategi efektif untuk mencegahnya:
Kebersihan Mulut Optimal
1. Sikat gigi dan lidah secara menyeluruh setelah sahur dan sebelum tidur.
Gunakan sikat berbulu lembut dan pasta gigi antibakteri seperti yang mengandung siwak atau ekstrak mint untuk membersihkan sela gigi dan permukaan lidah.
2. Bersihkan sela gigi dengan benang (dental floss) untuk menghilangkan plak yang tidak terjangkau sikat gigi.
3. Berkumur dengan obat kumur non-alkohol setelah menyikat gigi. Pilih yang mengandung antiseptik seperti cetylpyridinium chloride (CPC) atau bahan alami seperti daun sirih untuk mengurangi bakteri tanpa menyebabkan mulut kering.
Hidrasi dan Pola Makan
- Minum 8-10 gelas air saat berbuka dan sahur untuk menjaga kelembaban mulut.