Suara.com - Lebaran di Indonesia selalu identik dengan tradisi khas di setiap daerahnya, termasuk di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Sebagai daerah dengan budaya yang masih kental, Wonogiri memiliki berbagai tradisi unik yang terus dijaga dan dirayakan setiap tahunnya.
Beberapa di antaranya bahkan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat.
Berikut adalah beberapa tradisi Lebaran di Wonogiri yang masih eksis hingga saat ini.
1. Grebeg Syawal
Grebeg Syawal merupakan salah satu tradisi yang masih lestari di Wonogiri, terutama di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota.
Tradisi ini diadakan sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Dalam acara ini, masyarakat mengarak gunungan berisi hasil bumi, makanan, serta kue tradisional sebagai simbol kemakmuran.
Gunungan ini kemudian diperebutkan oleh warga sebagai simbol harapan akan rezeki yang melimpah di tahun mendatang.
Baca Juga: Mau Mudik? Ini Daftar Harga Tiket Bus AKAP Jakarta-Malang Jelang Lebaran 2025
2. Tradisi Kupatan

Satu minggu setelah Lebaran, masyarakat Wonogiri merayakan tradisi Kupatan, yang juga dikenal sebagai Lebaran Ketupat.
Tradisi ini melibatkan pembuatan dan pembagian ketupat sebagai simbol permohonan maaf dan keberkahan.
Warga biasanya menggelar acara makan bersama dengan keluarga dan tetangga, mempererat silaturahmi antar warga.
Di beberapa daerah, tradisi Kupatan juga disertai dengan acara kenduri dan doa bersama.
3. Ziarah Kubur ke Makam Leluhur