2. Tanda Ibadah Ramadan Diterima
Ketekunan dalam beribadah setelah bulan Ramadan menjadi salah satu tanda bahwa ibadah yang dilakukan selama Ramadan diterima oleh Allah SWT. Hal ini berdasarkan pendapat para ulama yang menyatakan bahwa tanda diterimanya sebuah amal kebaikan adalah dengan dilanjutkannya amal kebaikan lainnya.
3. Penyempurna Kekurangan Puasa Ramadan
Puasa Syawal juga berfungsi sebagai pelengkap dari kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan puasa wajib di bulan Ramadan. Sebagaimana amalan sunnah lainnya, ia bisa menambal kekurangan yang terjadi dalam ibadah fardu.
4. Wujud Rasa Syukur kepada Allah SWT
Menjalani puasa Syawal menjadi bentuk syukur seorang hamba atas nikmat dan ampunan yang telah Allah berikan selama Ramadan. Rasulullah sendiri dikenal sebagai pribadi yang sangat bersyukur hingga tetap rajin beribadah meski dosanya telah diampuni.
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan sebagaimana puasa sunnah lainnya, yaitu dengan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
Berikut adalah bacaan niat Puasa Syawal di malam hari:
Baca Juga: Niat Puasa Syawal 6 Hari Setelah Idul Fitri, Ini Bacaan Versi Malam dan Pagi Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta'ala."
Jika lupa membaca niat di malam hari, niat dapat dibaca sebelum tergelincir matahari (zuhur):
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta'ala.