Mengenal Pneumonia, Diduga Penyebab Meninggalnya Mbok Yem sampai Paus Fransiskus

Kamis, 24 April 2025 | 07:07 WIB
Mengenal Pneumonia, Diduga Penyebab Meninggalnya Mbok Yem sampai Paus Fransiskus
Mbok Yem ditandu turun gunung (Instagram/andreli_48)

Suara.com - Dunia pendakian tengah berduka. Sosok legendaris Mbok Yem yang memiliki warung di puncak Gunung Lawu dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (23/4/2025).

Wakiyem atau yang akrab disapa Mbok Yem disebut wafat di usianya yang ke-82 tahun di kediaman sederhananya di Dusun Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Magetan.

(Twitter/@PendakiJakarta --emhahartanto)
Mbok Yem saat kembali ke puncak Gunung Lawu. (Twitter/@PendakiJakarta --emhahartanto)

Sebelum berpulang, Mbok Yem sempat menjalani perawatan intensif di RSU Siti Aisyiyah, Ponorogo. Mbok Yem diduga mengembuskan napas terakhirnya karena mengalami pneumonia akut.

Padahal belum lama ini dunia juga berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus. Konon penyakit pernapasan pneumonia ganda atau pneumonia bilateral lah yang menyebabkan kondisi kesehatan Paus Fransiskus terus menurun.

Lantas seperti apa sebenarnya penyakit pneumonia yang diduga mengakibatkan Mbok Yem dan Paus Fransiskus meninggal dunia?

Mengenal Pneumonia: Penyebab dan Gejalanya

Ilustrasi paru-paru, pneumonia (Pixabay/oracast)
Ilustrasi paru-paru, pneumonia (Pixabay/oracast)

Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini biasanya cepat memburuk jika dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Ditilik di laman Alodokter, pneumonia merupakan peradangan yang terjadi pada alveoli pada salah satu atau kedua paru-paru akibat infeksi kuman. Alveoli sendiri merupakan kumpulan kantung udara (alveolus) yang berbentuk seperti gelembung kecil dan tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida.

Pneumonia mengakibatkan alveoli dipenuhi dengan cairan atau nanah sehingga penderitanya sulit bernapas. Hal ini pula yang membuat pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah.

Baca Juga: Dunia Pendakian Kehilangan Mbok Yem: Ini 5 Menu Andalan Warung Legendaris di Puncak Lawu

Terkait penularan kuman penyebab pneumonia, biasanya terjadi saat seseorang tidak sengaja menghirup percikan air liur (droplet) saat penderita pneumonia batuk, bersin, atau berbicara.

Selain itu, kuman penyebab pneumonia juga bisa masuk ke dalam tubuh akibat tidak sengaja menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum bersih.

Ilustrasi pneumonia [shutterstock]
Ilustrasi pneumonia [shutterstock]

Berikut ini adalah beberapa kuman yang paling sering menyebabkan pneumonia:

Bakteri

  • Streptococcus pneumoniae
  • Mycoplasma pneumoniae
  • Chlamydophila pneumoniae
  • Legionella pneumophila

Virus

  • Rhinovirus
  • Virus Corona
  • Virus influenza
  • Human metapneumovirus (HMPV)
  • Respiratory syncytial virus (RSV)

Jamur

  • Pneumocystis jirovecii
  • Coccidioidomycosis
  • Histoplasmosis
  • Cryptococcus
Ilustrasi Pneumonia (freepik)
Ilustrasi Pneumonia (freepik)

Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia antara lain:

  • Demam tinggi, berkeringat, atau menggigil
  • Sesak napas terutama saat beraktivitas
  • Sakit kepala
  • Denyut jantung cepat
  • Mual atau muntah
  • Diare
  • Nyeri dada atau nyeri perut, terutama saat batuk atau menarik napas dalam
  • Batuk kering atau batuk dengan dahak berwarna hijau
  • Hilang nafsu makan
  • Nyeri otot

Selain gejala di atas, lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah bisa mengalami gejala lain seperti linglung atau gangguan dalam berpikir, serta suhu tubuhnya juga lebih rendah dari normal.

Ilustrasi Lansia Batuk atau Sakit Pernapasan (Freepik)
Ilustrasi Lansia Batuk atau Sakit Pernapasan (Freepik)

Pneumonia merupakan penyakit saluran pernapasan yang bisa dialami siapa saja, tetapi berisiko lebih tinggi pada:

  • Bayi atau anak di bawah usia 2 tahun
  • Lansia 65 tahun ke atas
  • Pasien di rumah sakit, terutama yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator
  • Penderita penyakit kronis, seperti asma, cystic fibrosis, emfisema, penyakit paru obstruktif kronis (PPOk), atau penyakit jantung
  • Orang dengan gangguan otak yang mempengaruhi kemampuan menelan, seperti penderita stroke dan demensia
  • Perokok aktif maupun pasif, pecandu alkohol, serta pengguna narkoba
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti akibat kemoterapi atau penderita HIV/AIDS
  • Pasien cuci darah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI