Suara.com - Sosok remaja bernama Aura Cinta sedang menuai sorotan karena terlibat perdebatan panas terkait larangan wisuda sekolah dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Hal ini bermula dari sentilan Aura di akun TikTok-nya soal penggusuran rumah di bantaran sungai yang menurutnya tidak memperhatikan aspek kemanusiaan.
"Lucu ya, katanya pembangunan, tapi yang dikorbanin rakyat kecil. Proyek-proyek besar terus diluncurin, mulai dari larangan motor, sekolah tanpa wisuda, bahkan bendungan yang bikin warga terusir dari rumahnya," ucap Aura, dilihat pada Senin (28/4/2025).
Tampak Aura duduk di puing-puing rumah warga bantaran sungai yang digusur, sementara ekskavator terlihat masih aktif bekerja tak jauh di belakangnya.
"Kami memang tinggal di tanah negara, tapi kami hidup dan membangun di sana selama bertahun-tahun. Sekarang, bukan hanya rumah yang hilang, puingnya pun diangkut dan dijual tanpa izin," imbuhnya di kolom caption.
Aura bersama sejumlah warga lantas mengikuti audiensi dengan Dedi. Di kesempatan inilah Aura sempat menyuarakan keresahannya terkait larangan mengadakan wisuda selepas lulus sekolah.
"Saya kan biar adil, jadi semua murid bisa ngerasain perpisahan," tutur Aura.
"Terus gini, ngerasain perpisahan pakai duit dari siapa? Membebani (orang tua) nggak? Terus kalau tanpa wisuda, sekolah jadi bubar?" jawab Dedi.
"Enggak, Pak, tapi kan ada juga yang cuma bisa sekolah sampai SD, SMP, atau SMA."
Baca Juga: Gadis Pengkritik Dedi Mulyadi Ternyata Artis Sinetron, Dicurigai Hanya Settingan
"Emang kalau tanpa perpisahan akan kehilangan kenangan? Kenangan itu bukan saat proses perpisahan, kenangan indah itu saat proses belajar selama 3 tahun."