Suara.com - Makan ikan dapat membantu mencegah stunting karena ikan kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin D, dan mineral seperti yodium dan zat besi, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Nutrisi ini mendukung pembentukan tulang, otot, dan fungsi otak, serta mencegah kekurangan gizi yang menjadi salah satu penyebab stunting. Namun, pencegahan stunting juga memerlukan asupan gizi seimbang, air bersih, sanitasi baik, dan perawatan kesehatan yang memadai.
Stunting harus dihindari karena memiliki dampak jangka panjang yang serius pada kesehatan, perkembangan, dan kualitas hidup anak.
Anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar untuk usianya, yang dapat bersifat permanen jika tidak ditangani sejak dini.
Stunting dapat mengganggu perkembangan otak, menyebabkan penurunan kemampuan belajar, konsentrasi, dan prestasi akademik.
Anak stunting juga lebih rentan terhadap penyakit infeksi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas.
Stunting dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung saat dewasa.
Selain itu, anak stunting cenderung memiliki produktivitas dan pendapatan lebih rendah saat dewasa, yang dapat memperburuk kemiskinan dan menghambat pembangunan masyarakat.

Pastikan ikan yang dikonsumsi segar dan diolah dengan aman untuk menghindari kontaminasi. Ikan lokal seperti kembung, teri, gabus, patin, lele, bandeng, dan tongkol adalah sumber protein yang sangat baik dan terjangkau.
Dengan mengonsumsi ikan-ikan ini secara rutin, anak-anak bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat