Ini bukan tempat untuk berkata, "Aku jadi enggak bisa percaya cowok lagi," ya. Justru, usahakan berbagi insight positif yang membentuk siapa kamu hari ini.
Ini juga kesempatan untuk menunjukkan nilai-nilai dalam hubungan yang kamu junjung. Misalnya kamu bisa bilang, "Aku belajar pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka."
Pernyataan itu bisa menjadi semacam nugget informasi yang memberi dia gambaran siapa dirimu sebagai pasangan.
3. "Pengalaman itu pengaruhnya apa ke kehidupan cintamu sekarang?"

Terkadang, obrolan masa lalu bisa tergelincir menjadi sesi curhat keluhan soal mantan. Kamu harus tahu cara mengarahkan percakapan agar tetap sehat dan membangun.
Jika mulai terasa seperti sesi membenci mantan, coba kembalikan ke fokus awal obrolan yang ingin kamu bangun dengan pasangan kamu.
"Kalau dipikir-pikir, setelah itu selesai, apa pelajaran yang kamu bawa?" atau "Dari situ, kamu jadi lebih selektif atau berubah cara pendekatan?".
Kalau dia masih terlalu fokus pada mantan setelah kamu arahkan, itu bisa jadi tanda dia belum benar-benar move on.
4. "Kalau kamu enggak mau cerita, enggak apa-apa, kok."
Baca Juga: 5 Ciri-ciri Pasanganmu Punya Kecerdasan Emosional Rendah, Picu Hubungan Toxic

Tidak semua hal dari masa lalu perlu diungkapkan. Ada bagian dari cerita kita yang memang lebih baik disimpan dan itu tidak masalah.