Suara.com - Es teh manis telah menjadi minuman sejuta umat di Indonesia. Baik di restoran, warung, bahkan di rumah, es teh manis hampir selalu tersedia sebagai pelepas dahaga. Rasanya yang manis, segar, dan mudah didapat membuatnya disukai oleh berbagai kalangan.
Namun, siapa sangka bahwa di balik kesegarannya, es teh manis menyimpan bahaya besar bagi kesehatan?
Kandungan gula yang tinggi dalam es teh manis menjadi penyebab utama mengapa minuman ini perlu diwaspadai. Jika dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus, es teh manis dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, bahkan memicu kematian dini.
Kandungan Gula Tinggi dalam Es Teh Manis dan Dampaknya bagi Tubuh
Minuman manis, termasuk es teh manis, umumnya mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Menurut standar kesehatan, setiap orang sebaiknya membatasi konsumsi gula harian maksimal 50 gram atau setara dengan empat sendok makan.
Sayangnya, satu gelas es teh manis saja bisa mengandung 20–30 gram gula, hampir menyentuh batas harian yang direkomendasikan.
Jika dikonsumsi setiap hari, akumulasi asupan gula ini bisa mengganggu metabolisme tubuh dan memicu peningkatan berat badan, resistensi insulin, hingga kerusakan organ internal seperti ginjal dan jantung.

Fakta Ilmiah: Gula Berlebih Sebabkan Risiko Kematian Dini
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan fakta mencengangkan: orang yang mengonsumsi 17–21% kalori hariannya dari gula tambahan memiliki risiko 38% lebih tinggi meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi 8%.
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Dr. Frank Hu, ahli gizi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, yang menekankan bahwa konsumsi gula berlebih secara langsung meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Ia menyarankan masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih sumber kalori, khususnya dari minuman manis seperti es teh manis.
Baca Juga: 5 Tanda Kerusakan Ginjal di Pagi Hari, Bisa Dicek setelah Bangun Tidur
Dampak Konsumsi Gula terhadap Kesehatan Jantung dan Organ Lain
Ahli gizi Kate Patton, MEd, RD, CSSD, LD dari Cleveland Clinic menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebih tidak hanya memengaruhi jantung secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung melalui obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.