10 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Ginjal Tanpa Disadari

Kamis, 22 Mei 2025 | 17:45 WIB
10 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Ginjal Tanpa Disadari
Ilustrasi ginjal (Freepik/ibrandify)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ginjal merupakan organ vital dalam tubuh yang berfungsi menyaring limbah dari darah, menjaga keseimbangan cairan tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah.

Sayangnya, banyak kebiasaan sehari-hari yang tampaknya sepele, tapi ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan ginjal jika dilakukan secara terus-menerus.

Dikutip dari laman National Kidney Foundation pada Kamis, 22 Mei 2025, berikut adalah 10 kebiasaan merusak ginjal yang sering tidak disadari.

Ilustrasi sakit ginjal (Freepik/shayne_ch13)
Ilustrasi sakit ginjal (Freepik/shayne_ch13)

1. Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri

Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti NSAID dan analgesik memang bisa meredakan nyeri, tapi penggunaannya yang berlebihan dapat merusak ginjal.

Kondisi bisa lebih parah jika kamu sudah memiliki gangguan ginjal sebelumnya. Batasi penggunaannya dan jangan pernah melebihi dosis yang dianjurkan.

2. Terlalu banyak mengonsumsi garam

Diet tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan membebani kerja ginjal. Sebaiknya gunakan rempah-rempah dan bumbu alami untuk memberi rasa pada makanan.

3. Sering mengonsumsi processed foods

Baca Juga: Belum Tentu Sehat, Urine Bening Bak Air Bisa Jadi Indikator Penyakit Tertentu

Dalam sebuah studi pada tahun 2022 menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi processed food memiliki risiko penyakit ginjal 24 persen lebih tinggi.

Processed food mengandung banyak tambahan buatan, gula, karbohidrat olahan, lemak tidak sehat, dan natrium, namun miskin serat, protein, dan nutrisi penting.

Lebih baik perbanyak konsumsi makanan utuh seperti buah, sayur, dan biji-bijian. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan secara drastis.

4. Kurang minum air putih

Tubuh yang kekurangan cairan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, terutama saat kamu melakukan aktivitas berat atau dalam cuaca panas.

Air membantu ginjal membuang limbah dan mencegah batu ginjal serta mendukung efektivitas obat infeksi saluran kemih.

Namun, bagi penderita penyakit ginjal stadium lanjut, mungkin perlu membatasi asupan cairan. Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhan air harian kamu.

5. Pola tidur berantakan

Tidur cukup sangat penting, tidak hanya untuk kebugaran umum, tetapi juga untuk kesehatan ginjal. Fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur-bangun yang membantu mengatur beban kerja ginjal selama 24 jam.

6. Terlalu banyak mengonsumsi daging

Protein memang penting untuk membangun otot, mempercepat penyembuhan, dan menjaga kekebalan tubuh. Namun, perlu cermat untuk memilih sumber protein yang rendah lemak.

Konsumsi protein hewani seperti daging, telur, dan produk susu yang berlebihan bisa menambah beban kerja ginjal, apalagi jika kamu memiliki penyakit ginjal.

7. Terlalu banyak konsumsi gula

Gula dapat menyebabkan obesitas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes yang merupakan dua penyebab utama penyakit ginjal.

Gula tersembunyi bisa ditemukan di berbagai makanan, bahkan yang tidak terasa manis. Selalu perhatikan label kandungan saat membeli makanan kemasan.

8. Merokok

Kita semua tahu bahwa merokok buruk bagi paru-paru dan jantung, tetapi merokok juga bisa merusak ginjal. Perokok lebih berisiko mengalami protein dalam urin yang merupakan tanda kerusakan ginjal.

9. Konsumsi alkohol berlebihan

Alkohol memengaruhi cara kerja ginjal dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh. Alkohol juga bisa menyebabkan dehidrasi, menaikkan tekanan darah, dan merusak hati. Semua ini membuat kerja ginjal menjadi lebih berat.

10. Kurang bergerak atau duduk terlalu lama

Kurang gerak atau duduk terlalu lama dapat berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk ginjal. Aktivitas fisik secara rutin membantu menjaga berat badan, tekanan darah, dan kadar kolesterol tetap stabil.

Satu studi menunjukkan bahwa penderita penyakit ginjal stadium lanjut yang rutin berolahraga memiliki risiko kematian 50% lebih rendah dibanding mereka yang tidak aktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI