Suara.com - Memiliki rumah pribadi seringkali dianggap mustahil bagi mereka yang bergaji kecil. Namun, benarkah gaji Rp3 juta tidak bisa beli rumah? Ternyata, dengan strategi yang tepat, disiplin finansial, dan pemanfaatan program pemerintah, impian punya rumah bisa tetap terwujud. Artikel ini akan membahas simulasi cicilan serta tips beli rumah bagi kamu yang bergaji UMR atau sekitar Rp3 juta per bulan.
Simulasi Beli Rumah dengan Gaji Rp3 Juta
Dalam dunia perbankan, batas aman cicilan adalah 30-35% dari penghasilan bulanan. Dengan gaji Rp3 juta, maka maksimal cicilan rumah yang bisa ditanggung adalah:
Rp3.000.000 x 35% = Rp1.050.000 per bulan.
![Ilustrasi - PN Bangunjiwo [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/20/32697-ilustrasi-rumah-kpr-ilustrasi-kpr.jpg)
Artinya, kamu perlu mencari skema kredit rumah (KPR) dengan cicilan di bawah Rp1,1 juta per bulan.
Simulasi Kredit Rumah Subsidi:
Harga rumah: Rp150 juta (rumah subsidi)
Uang muka (10%): Rp15 juta
Plafon pinjaman: Rp135 juta
Tenor: 20 tahun
Bunga tetap FLPP: 5% per tahun
Estimasi cicilan: Sekitar Rp975.000 per bulan.
Dengan skema di atas, memiliki rumah masih sangat mungkin. Tentu saja, kamu harus menyediakan dana awal berupa uang muka dan biaya lain seperti notaris, administrasi, dan asuransi. Tapi dibanding sewa tahunan yang terus naik, cicilan rumah bisa menjadi solusi jangka panjang.
Tips Cerdas Punya Rumah dengan Gaji Terbatas
Baca Juga: 4 Rekomendasi Rumah Siap Huni di Jogja di Bawah Rp 500 Juta, Cocok Buat Tempat Tinggal di Masa Tua
1. Pilih Rumah Subsidi
Rumah subsidi adalah solusi paling realistis untuk gaji Rp3 juta. Program ini disediakan oleh pemerintah melalui skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Syarat utamanya adalah gaji maksimal Rp8 juta dan belum pernah punya rumah. Cicilan tetap, DP ringan, dan tenor panjang membuatnya sangat terjangkau.
2. Mulai dari Kawasan Pinggiran
Daripada memaksa beli rumah di pusat kota dengan harga miliaran, lebih baik cari rumah di kawasan berkembang seperti Bogor, Bekasi, Karawang, atau Tangerang. Harga rumah jauh lebih terjangkau dan tersedia banyak pilihan subsidi. Transportasi umum seperti KRL, LRT, dan TransJakarta juga sudah menjangkau area ini.
3. Disiplin Menabung DP
Uang muka adalah kunci utama. Untuk rumah subsidi dengan DP 10%, kamu butuh Rp10–15 juta. Kalau kamu sisihkan Rp500 ribu per bulan, dalam waktu 2,5 tahun kamu bisa kumpulkan DP. Simpan di rekening khusus tanpa kartu ATM agar tidak tergoda menggunakan.
4. Tambah Penghasilan Sampingan
Jika penghasilan utama terasa terlalu pas-pasan, coba cari penghasilan tambahan. Kamu bisa jadi freelancer, jualan online, jadi reseller skincare, atau ikut program afiliasi. Tambahan Rp500 ribu per bulan saja bisa mempercepat waktu menabung DP atau membantu membayar cicilan.
5. Gunakan Simulasi KPR Online
Banyak situs perbankan dan properti menyediakan fitur simulasi KPR. Gunakan untuk menghitung kemampuan cicilan berdasarkan gaji kamu. Ini membantu memilih rumah dan tenor yang tepat, serta memahami kewajiban bulananmu.
Apakah Harus Menunda Beli Rumah?
Menunda beli rumah justru membuatmu semakin sulit menjangkaunya. Harga rumah naik rata-rata 5-10% setiap tahun. Jika sekarang kamu bisa membeli rumah Rp150 juta, dua tahun lagi harga itu mungkin jadi Rp180 juta. Semakin lama menunda, semakin tinggi target tabungan dan cicilan.
Kalau belum bisa beli rumah ideal, tak masalah mulai dari yang kecil. Rumah pertama bisa menjadi aset, bahkan disewakan di masa depan. Yang penting, kamu mulai dari sekarang.
Jangan langsung pesimis. Gaji Rp3 juta tetap bisa beli rumah asal tahu caranya. Kuncinya adalah memilih rumah subsidi, mengatur keuangan dengan cermat, dan memanfaatkan program pembiayaan yang ada. Kamu juga perlu menabung disiplin untuk DP dan menambah penghasilan bila perlu.
Jangan lupa untuk selalu memilih bank atau developer yang sudah terdaftar di OJK agar proses pembiayaan aman dan terpercaya. Dengan strategi yang tepat, rumah impian bisa jadi kenyataan meski dengan gaji pas-pasan.