Suara.com - Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, salah satu tantangan terbesar bangsa adalah memastikan generasi penerus tumbuh menjadi individu yang sehat, tangguh, dan siap menghadapi masa depan.
Dalam menjawab tantangan ini, lingkungan sekolah memegang peran krusial sebagai tempat pembentukan karakter sekaligus kebiasaan hidup.
Menyadari pentingnya hal tersebut, PT AIA Financial melalui inisiatif AIA Healthiest Schools menghadirkan sebuah gerakan kolektif untuk menciptakan perubahan nyata di lingkungan sekolah, demi mewujudkan generasi Indonesia yang hidup Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik.
Kompetisi AIA Healthiest Schools 2025 bukan sekadar ajang lomba antar sekolah, tetapi sebuah platform transformasi.
Lebih dari 3.000 sekolah dari seluruh Indonesia mendaftar, dan sebanyak 408 di antaranya berhasil mengirimkan proyek-proyek inovatif yang bertumpu pada empat pilar utama, Makan Sehat, Gaya Hidup Aktif, Kesehatan Mental, serta Sehat dan Lestari.
Inisiatif ini juga menyediakan materi pembelajaran fleksibel dan gratis yang dapat digunakan guru untuk menanamkan kebiasaan sehat kepada siswa.
Presiden Direktur AIA, Harsya Prasetyo, menegaskan bahwa AIA Healthiest Schools merupakan bagian dari gerakan kolektif, bukan sekadar kompetisi.
“Langkah kecil yang diambil para guru dan siswa hari ini akan membawa lompatan besar bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.
Ungkapan ini menggambarkan esensi utama dari inisiatif ini: membangun pondasi kuat bagi masa depan melalui perubahan yang dimulai dari sekolah.
Baca Juga: Siswa SD di Riau Tewas Diduga Dibully karena Beda Agama, Pemerintah Dituntut Serius Soal Bullying
Contoh nyata datang dari UPTD SDN Papela di Nusa Tenggara Timur, yang keluar sebagai juara pertama tingkat SD dengan proyek Ecolitera. Proyek ini mengintegrasikan literasi dan pengelolaan sampah berbasis kreativitas lokal.
Hasilnya luar biasa, literasi siswa meningkat hingga 70% dan terjadi perubahan perilaku dalam membuang sampah secara sadar dan bertanggung jawab.
Di tingkat SMP, SMP Negeri 43 Bandung meraih kemenangan berkat Aplikasi Bejakeun, sebuah sistem pelaporan perundungan yang mendorong kolaborasi seluruh ekosistem sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif.
Pentingnya inisiatif seperti ini juga diakui oleh Maulani Mega Hapsari, S.IP, M.A., Direktur SMP Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Ia menyatakan bahwa program AIA Healthiest Schools selaras dengan semangat “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, yang merupakan bagian dari inisiatif nasional.
Apresiasi khusus pun diberikan atas komitmen AIA menjangkau wilayah-wilayah terpencil seperti Rote dan Belu, sebagai bentuk nyata pemerataan akses pendidikan yang sehat dan inklusif.