Suara.com - Cuaca panas terik sering kali bikin kita bertanya-tanya, apakah sunscreen yang biasa dipakai masih cukup melindungi kulit? Apalagi kalau aktivitas kita lebih banyak di luar ruangan dan paparan sinar matahari pun jadi lebih intens.
Banyak orang akhirnya memilih sunscreen dengan SPF (Sun Protection Factor) lebih tinggi ketika panas-panasan, berharap perlindungannya makin maksimal. Tapi, benarkah SPF sunscreen perlu dinaikkan saat panas-panasan?
Untuk menjawab kebingungan ini, mari simak penjelasan dokter kulit tentang apakah kita perlu menaikkan SPF saat cuaca sedang panas-panasnya dan bagaimana cara memilih perlindungan yang tepat.
Apakah Perlu Menaikkan SPF Sunscreen saat Panas-panasan?
![Ilustrasi Sunscreen [freepik.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/18/52108-ilustrasi-sunscreen.jpg)
Adalah dokter kulit dr. Arthur S., SpDVE, FINSDV, yang menjelaskan tentang ini melalui konten di akun TikTok pribadinya, @dokterkulitkucom. Ia mengakui pertanyaan seputar menaikkan SPF sunscreen sering muncul pada periode tertentu.
"Kalau lagi mau liburan, acara outdoor, umrah, naik haji, biasanya banyak pertanyaan seperti ini," jelas dr. Arthur dilansir dari video TikTok tersebut pada Rabu, 4 Juni 2025.
Mengawali penjelasannya, dr. Arthur menegaskan bahwa menentukan kadar SPF bukan berdasarkan intensitas paparan sinar matahari, melainkan warna kulit. Umumnya orang Indonesia cukup dengan perlindungan SPF 15 hingga 30.
Jadi menurutnya, tidak perlu menaikkan SPF sunscreen ketika panas-panasan. Yang perlu dilakukan adalah lebih sering melakukan repply sunscreen selama berada di bawah paparan sinar matahari agar perlindungan terhadap kulit tidak terputus.
"Perlu kamu ketahui bahwa menentukan SPF utamanya lihat dari warna kulit, bukan dari panasnya. Panas banget, keringetan, itu mempengaruhinya ke seberapa sering kamu harus reapply sunscreen, bukan SPF-nya. Jadi untuk kulit Indonesia, rekomendasinya SPF 15 dampai 30," tutur dr. Arthur lagi.
Tapi kalau ingin memakai sunscreen SPF 50 selama beraktivitas di luar ruangan, apakah boleh? Jawabannya boleh. Namun dr. Arthur mengingatkan soal efek dari pemakaian sunscreen SPF tinggi, salah satunya adalah risiko muncul jerawat yang lebih besar.
Baca Juga: 17 Rekomendasi Sunscreen di Alfamart Sesuai Jenis Kulit, The Best!
"Jadi kalau ini (pakai sunscreen SPF 50) boleh enggak nih? Boleh aja. Tapi perlu diingat (efek pemakaian SPF lebih tinggi). Padahal perlindungannya cuma nambah sedikit banget," tandasnya.
Berapa SPF Sunscreen yang Tepat Dipakai Setiap Hari?
Sebelumnya telah disebutkan oleh dr. Arthur bahwa SPF sunscreen yang tepat dipakai setiap hari adalah SPF 15 hingga 30. Hal ini juga dibenarkan oleh dokter spesialis kulit, dr. He-Yeon Asva Nafaisa, M.Sc, Sp.DV.
"Kalau di Indonesia, dokter kulit menyarankan untuk menggunakan SPF 30," ujar dr. He-Yeon Asva Nafaisa, seperti dikutip dari video TikTok @tirtacipeng pada Rabu, 4 Juni 2025.
"Boleh juga pakai SPF 50, cuma berdasarkan studi-studi yang ada, SPF 30, SPF 50 atau yang lebih tinggi, keefektifannya untuk menahan sinar ultraviolet tidak berbeda secara signifikan. Bedanya cuma 1-2 persen. Jadi yang kita sarankan minimal harus SPF 30," lanjutnya.
Selain kadar SPF, cara memakai sunscreen juga perlu diperhatikan agar perlindungannya maksimal. Berikut tips memakai suncreen yang benar:
- Oleskan sunscreen secara merata tidak hanya pada wajah.
- Memakai sunscreen secukupnya, minimal seukuran dua ruas jari, jangan terlalu tipis.
- Tunggu sekitar 15-30 menit setelah pemakaian sunscreen agar meresap ke kulit.
- Ulangi pemakaian setiap 2 sampai 3 jam sekali, karena sunscreen tidak cukup hanya dipakai sekali sehari.
- Sunscreen baiknya digunakan dalam berbagai kondisi, tidak hanya saat panas.