Suara.com - Motif kayu dalam desain interior memang sudah lama dikenal sebagai elemen yang menghadirkan kesan hangat, natural, dan nyaman di dalam rumah.
Namun sayangnya, banyak orang — terutama generasi muda — yang menganggap motif ini ketinggalan zaman.
Sebagian merasa motif kayu terlalu berat, gelap, dan identik dengan rumah bergaya klasik milik orang tua atau kakek-nenek.
Bagi Gen Z yang pada umumnya lebih menyukai kesan bersih, terang, dan fungsional, motif kayu kerap dianggap kuno dan tidak relevan dengan gaya hidup modern mereka yang cepat, fleksibel, dan visual-driven.
Padahal, motif kayu sebenarnya punya potensi besar untuk diolah menjadi bagian dari desain rumah modern.
Motif Kayu Tak Lagi Ketinggalan Zaman
Dengan pemilihan warna yang tepat, garis kayu yang halus, serta perpaduan material yang ringan, motif ini justru bisa memberi sentuhan alami yang elegan di tengah tren rumah bergaya Japandi, minimalis, maupun industrial yang sedang digandrungi saat ini.
Persepsi lama bahwa motif kayu selalu tampil berat perlahan mulai berubah.
Para desainer interior dan pemilik rumah milenial hingga Gen Z kini justru mulai melirik kembali elemen kayu, karena dinilai mampu memberi kehangatan visual tanpa membuat ruangan terasa sesak atau tua.
Baca Juga: Reaksi Gen Z saat Ditawari Tinggal di Rumah Subsidi Seluas 18 Meter
Dengan sedikit penyesuaian gaya, motif kayu bisa masuk ke hampir semua konsep ruangan—baik itu kamar tidur minimalis, dapur mungil, ruang tamu industrial, sampai sudut kerja estetik untuk keperluan WFH atau konten media sosial.
Menurut kreator konten desain interior Brian Nathanael, kunci agar motif kayu tetap terlihat modern adalah pemilihan warna dan tekstur yang ringan.
“Dulu motif kayu itu kesannya terlalu tua, terlalu berat buat dipadukan sama gaya hidup kita yang serba praktis. Tapi sekarang tampilannya lebih clean, nggak lebay, bahkan bisa kasih kesan hangat tanpa bikin ruangan jadi kelihatan kuno,” jelasnya saat ditemui di acara Peluncuran Ultra Series dari Javafon di Gading Serpong, Kamis (19/6/2025) .
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran warna-warna netral pada motif kayu baru ini memudahkan pengguna untuk mengombinasikannya dengan cat dinding, furnitur, atau pencahayaan rumah tanpa takut hasil akhirnya terlihat bertabrakan.
Brian Nathanael kemudian membagikan beberapa tips dekorasi rumah yang bisa diterapkan Gen Z agar rumah tetap estetik, nyaman, dan mencerminkan kepribadian.
1. Jangan ikuti tren kalau tidak cocok
Menurut Brian, banyak orang terjebak pada tren desain interior yang sedang viral, padahal belum tentu sesuai dengan kebutuhan atau gaya hidup mereka.
“Kalau kamu nggak merasa cocok sama gaya desain tertentu, jangan dipaksakan. Pilih yang kamu suka dan bikin kamu betah di rumah,” ujarnya.
Desain yang autentik jauh lebih bertahan lama daripada tren musiman.
2. Fokus ke area yang sering digunakan
Daripada menyulap seluruh ruangan sekaligus, Brian menyarankan untuk memulai dari area yang paling sering digunakan, seperti kamar tidur, dapur, atau ruang kerja.
“Desain dapur, misalnya, nggak harus ribet. Tapi kalau kamu masak tiap hari, suasananya harus bikin nyaman. Bisa dimulai dari plafon atau pencahayaan,” katanya.
3. Jangan lupakan plafon dan lantai
Banyak orang terlalu fokus pada dinding dan furnitur, padahal elemen seperti plafon dan lantai punya peran besar dalam membentuk suasana ruang.
4. Material yang praktis lebih worth it
Gen Z cenderung suka yang estetik, tapi juga praktis. Brian menyarankan memilih material yang mudah dirawat dan tahan lama, seperti PVC untuk plafon atau vinyl untuk lantai.
5. Pilih warna yang tidak bikin bosan
Alih-alih memilih warna mencolok yang cepat viral, Brian menyarankan memilih palet warna yang lebih tenang.
Ultra Series dari Javafon: Sentuhan Modern untuk Motif Kayu di Rumahmu

Bagi yang ingin menghadirkan motif kayu ke dalam ruangan dengan cara yang praktis, Ultra Series dari Javafon bisa jadi solusi menarik.
Ini adalah lini plafon dan panel dinding PVC terbaru dari PT Javaco Indonesia yang dirancang khusus dengan motif kayu bergaya modern.
Berbeda dari motif kayu tradisional, Ultra Series tampil lebih terang dan ringan secara visual, cocok untuk berbagai konsep interior masa kini — dari minimalis, Japandi, hingga industrial.
Produk ini juga menawarkan kemudahan pemasangan, perawatan, serta daya tahan yang tinggi—sesuai kebutuhan generasi muda yang menginginkan desain estetik tanpa ribet.

Peluncuran resmi Ultra Series ini turut melibatkan para desainer dan kreator konten muda yang membuktikan bahwa motif kayu kini bisa tampil kekinian tanpa kehilangan nilai fungsional.
Lewat konsep #SetiapRuangPunyaCerita, Javafon mengajak siapa saja untuk menciptakan ruang yang bukan hanya indah dipandang, tapi juga nyaman untuk ditinggali.
Dengan kehadiran produk seperti Ultra Series, motif kayu bukan lagi soal gaya lama—melainkan pilihan cerdas untuk rumah modern yang ingin tetap hangat, natural, sekaligus stylish.
(Sifra Kezia)