Suara.com - Erika Carlina hamil 9 bulan tanpa suami menjadi topik hangat yang menyita perhatian publik. Model sekaligus aktris berusia 32 tahun itu secara mengejutkan mengungkapkan bahwa ia tengah mengandung anak pertamanya yang sosok ayah biologisnya belum diketahui.
Fakta mengejutkan lainnya, Erika mengaku telah membatalkan rencana pernikahannya dengan sang ayah biologis anak yang dikandungnya. Namun, hingga kini, ia belum mengungkap siapa sosok pria yang bertanggung jawab atas kehamilan tersebut.
"Ada, tapi enggak, enggak, em... gimana ya ceritanya? Tadinya mau sama-sama tanggung jawab," ucap Erika Carlina dalam podcast bersama Deddy Corbuzier.
Saat ini, Erika diketahui menjalin hubungan dengan DJ Bravy alias Bravyson. Namun, DJ Bravy secara tersirat menegaskan bukan dia ayah sang anak.
Terbaru, DJ Bravy menguatkan Erika Carlina yang sedang dalam persoalan berat. Dia pun mengaku siap terus mendampingi Erika.
Publik kini terus bertanya-tanya mengenai identitas sebenarnya dari pria yang menghamilinya. Dalam pengakuannya, Erika menyebut bahwa ia sebenarnya siap menikah demi menjaga citra publik dan kariernya.
Namun, keputusan berubah saat mengetahui fakta bahwa calon suaminya ternyata sudah memiliki anak dari hubungan sebelumnya.
"Baru tau pas aku mau nikah. Jadi sebenernya tujuan papahnya tuh baik supaya aku mau terima atau enggak kondisinya seperti ini loh," lanjut Erika.
Mengetahui hal itu, ia memilih mundur dan membatalkan pernikahan, meskipun kehamilannya telah mendekati waktu persalinan.
Baca Juga: Kalau Identitasnya Dibongkar, Eks Pacar Erika Carlina yang Menghamili Siapkan Rencana Keji
Kehamilan di luar nikah seperti yang dialami Erika Carlina masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Apalagi bagi umat Islam, hamil di luar nikah jelas perbuatan yang diharamkan dalam agama.
Dikutip dari berbagai sumber, hamil di luar nikah bisa terjadi karena beberapa faktor utama, di antaranya:
1. Kurangnya Edukasi Seks
Pendidikan seks yang minim membuat generasi muda tidak memiliki pemahaman cukup tentang hubungan seksual dan risiko yang menyertainya.
2. Permasalahan Psikologis Remaja
Masalah keluarga, tekanan sosial, atau lingkungan yang tidak suportif bisa membuat anak mudah terjebak dalam pergaulan bebas.