Suara.com - Sosok di balik rumah produksi Perfiki Kreasindo turut menjadi pembicaraan seiring hebohnya kabar perilisan film "Merah Putih One For All" pada 14 Agustus 2025 nanti.
Bagi Anda yang belum tahu, "Merah putih One For All" merupakan film animasi yang akan ditayangkan di bioskop sebagai bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Alih-alih disambut hangat, film "Merah Putih One For All" justru mendapat kritik tajam dari netizen di media sosial.
Netizen menyoroti berbagai hal terkait "Merah Putih One For All", mulai dari kualitas animasi hingga budget film yang kabarnya menyentuh angka Rp6,7 miliar.
Sosok di balik proyek film "Merah putih One For All" pun tak luput dari sorotan. Tak terkecuali pemilik Perfiki Kreasindo sebagai rumah produksi film ini.
Tak sedikit netizen yang penasaran Perfiki Kreasindo punya siapa. Untuk menjawab rasa penasaran, berikut akan dibahas fakta seputar Perfiki Kreasindo.
Perfiki Kreasindo Punya Siapa?
![Film Kartun Merah Putih One For All. [Youtube]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/85492-film-kartun-merah-putih-one-for-all.jpg)
Sayangnya, sampai saat ini tidak diketahui secara pasti siapa pemilik Perfiki Kreasindo. Ketika tim Suara.com mencoba mengakses perfiki.com, laman ini justru menampilkan tulisan "403 forbiden".
Namun, jika dilihat dari hasil penelusuran yang sangat terbatas, Perfiki Kreasindo diketahui sebagai rumah produksi yang berada di bawah naungan Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.
Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail itu sendiri diketahui merupakan institusi swasta yang berfokus pada pengembangan perfilman Indonesia dan tidak termasuk sebagai organisasi yang berada di bawah kendali pemerintah secara langsung.
Baca Juga: Habis Rp 6 Miliar? Ini 5 Blunder Fatal Film Merah Putih One For All yang Bikin Dihujat
Di samping hal tersebut, produksi film "Merah Putih One For All" tercatat dipimpin oleh Toto Soegriwo sebagai produser dan Sonny Pudjisasono sebagai produser eksekutif.
Sementara itu, posisi sutradara dipegang oleh Bintang Takari dan Endiarto, di mana keduanya juga terlibat dalam penulisan naskah.
Sinopsis Film 'Merah Putih One for All'
Cerita film "Merah Putih One for All" berfokus pada delapan anak dari berbagai latar budaya di Indonesia.
Anak-anak ini mendapatkan tugas mulia untuk menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan saat upacara kemerdekaan.
Namun mendekati acara 17 Agustus, bendera tersebut justru hilang secara misterius. Di sinilah petualangan anak-anak pemberani ini dimulai untuk mencari bendera merah putih.
Mereka harus menyusuri hutan lebat, menyeberangi sungai deras, dan masih banyak lagi.
Delapan anak ini juga perlu menghadapi badai demi menemukan kembali sang saka merah putih dan menggunakanya di hari kemerdekaan.
Misi mereka bukan sekadar mencari bendera tesebut, tapi juga mengatasi perbedaan latar belakang, ego, dan pandangan masing-masing selama proses petualngan.
Hal ini tampaknya sesuai dengan semangat Bhineka Tunggal ika yang selalu bergaung menjelang 17 Agustus setiap tahunnya.
Film 'Merah Putih One For All' Jadi Trending Topic
Sejak munculnya poster, film "Merah Putih One For All" memang sudah banyak menuai kritik. Sebab, di tengah industri animasi lokal yang semakin tumbuh pesat, film ini justru dinilai kembali mundur ke belakang.
Tingginya standar film animasi di Indonesia tentu tidak lepas dari peran film "Jumbo" yang rilis beberapa waktu lalu.
Selain animasinya yang terlihat sangat kaku, cerita yang diangkat juga dinilai terlalu klise.
Beberapa orang bahkan menilai bahwa cuplikan animasi dari film ini memiliki kualitas layaknya game era PlayStation 2.
Fenomena ini tentu disayangkan para pegiat seni. Sebab, jika dilihat dari pertumbuhan industri animasi, Indonesia mengalami peningkatan hingga 153 persen dalam kurun waktu 2015–2019 dengan lebih dari 120 studio animasi yang tersebar di berbagai kota.
Potensi ini seharusnya bisa dimaksimalkan untuk menggarap film kemerdekaan yang digadang-gadang menghabiskan dana hingga miliaran.
Demikian informasi mengenai sosok dibalik Perfiki Kreasindo yang menjadi rumah produksi film "Merah Putih One For All". Jika sudah tayang di bioskop, apakah Anda tertarik untuk menonton film ini?
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri