Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, tengah disorot. Hal ini usai ia menyebut pihak-pihak yang menyerukan pembubaran DPR sebagai orang tolol sedunia.
"Orang yang punya mental bilang bubarin DPR, itu adalah orang tolol sedunia," ujar Sahroni usai Kunjungan Kerja (Kunker) di Polda Sumut, Jumat pekan lalu.
Pernyataan itu menuai reaksi keras dari masyarakat. Sekaligus semakin memperburuk citra DPR yang belakangan kerap tersandung pernyataan kontroversial.
Merespons polemik itu, Ahmad Sahroni akhirnya memberi klarifikasi. Ia menegaskan bahwa yang ia maksud adalah oknum-oknum yang berusaha membubarkan DPR.
"Bagi pihak-pihak yang mengatakan upaya bubarin DPR, yang gue bilang mental tolol sedunia itu pihak-pihak, bukan konotasinya 'masyarakat yang ngomong bubar itu tolol'. Itu salah, gue ini enggak ada bahasa itu," belanya.
Di tengah ramainya isu ini, publik justru kembali menaruh perhatian pada perjalanan hidup Ahmad Sahroni. Banyak yang penasaran bagaimana dirinya bisa meniti karier.
![Warganet ngamuk disebut tolol oleh Ahmad Sahroni. [instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/23/73283-ahmad-sahroni.jpg)
Bagaimana Cerita Ahmad Sahroni Sebelum Sukses?
Ahmad Sahroni lahir pada 8 Agustus 1977 itu lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kini usianya 48 tahun. Ia tumbuh dari keluarga sederhana.
Ibunya bernama Hernawaty yang berjualan nasi padang di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Sejak kecil, Sahroni tinggal bersama sang ibu dan neneknya.
Sebelum duduk di kursi parlemen, Sahroni menempuh perjuangan karier cukup panjang. Ia pernah bekerja sebagai sopir hingga akhirnya menjadi pengusaha minyak.
Baca Juga: Riwayat Pendidikan Ahmad Sahroni, Sebut Pendukung DPR Bubar "Orang Tolol Sedunia"
Mengutip laman DPR RI, pada 1998-1999 Sahroni merupakan sopir di PT Niaga Gemilang Samudera. Selang setahun, ia masih bekerja sebagai sopir di PT Millenium Inti Samudera.
Di perusahaan kedua itu, kariernya mulai menanjak. Ia sempat dipercaya menjadi Staf Operasional hingga Kepala Operasional.
Tahun 2003-2005, ia menjabat sebagai Direktur Utama sekaligus Direktur Operasional di PT Sagakos Intec. Lalu pada 2005-2014, ia menjadi Direktur Utama PT Ekasamudera Lima.
Tak berhenti di situ, pada 2008-2013 Sahroni juga memegang posisi Direktur Utama di PT Ruwanda Satya Abadi. Dari sinilah namanya mulai dikenal sebagai pengusaha minyak.
Dalam konten YouTube Helmy Yahya Bicara, Sahroni pernah bercerita bagaimana dirinya mengelola bisnis minyak tersebut. Awalnya, perusahaan itu milik keluarga bosnya.
Namun, berkat kerja keras, ia dipercaya untuk menjalankannya sendiri. Dari usaha tersebut, ia mengaku berhasil mengumpulkan banyak uang.