Biodata dan Kekayaan Atalia Praratya yang Rumahnya Digeruduk Santri

Suara.com - Biodata dan kekayaan Atalia Praratya, anggota DPR RI, ikut menjadi sorotan usai rumahnya digeruduk santri pada Selasa, 14 Oktober 2025. Penyebabnya, istri Ridwan Kamil ini sempat meminta pemerintah mengkaji ulang pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny yang ambruk di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebagai informasi, pemerintah berencana membangun ulang Ponpes Al Khoziny dengan APBN. Namun, Atalia menilai rencana ini belum tepat karena kasus ambruknya Ponpes Al Khoziny yang menewaskan puluhan santri belum diusut tuntas.

Menurutnya, langkah terpenting sekarang adalah mencari keadilan bagi keluarga korban, khususnya pihak-pihak yang bertanggung jawab di balik bangunan ponpes yang ambruk. Nah, terlepas dari itu, yuk, intip biodata, profil, dan kekayaan Atalia Praratya.

Profil dan Kekayaan Atalia Praratya

Perbesar

Kekayaan Atalia Praratya tembus Rp26,5 miliar per 1 April 2025. Sebagian besar harta Atalia merupakan tanah dan bangunan dengan total nilai Rp19,57 miliar.

Sosoknya diketahui memgang aset berupa rumah dan tanah di Kota Bandung seluas ratusan meter persegi. Beberapa di antaranya bahkan bernilai miliaran rupiah.

Di samping itu, perempuan yang akrab dengan sapaan Bu Cinta ini juga memiliki sebidang tanah di Gianyar, Bali dengan nilai Rp210 juta.

Bukan hanya tanah mencapai miliaran rupiah, mobil-mobil mewah pun terparkir di garasi rumah Atalia. Jika ditotal, kendaraan di rumahnya bisa bernilai hingga Rp1,8 miliar.

Kendaraan-kendaraan tersebut secara rinci yakni Hyundai Matic (2017) senilai Rp318 juta, Wuling CVT Listrik (2022) senilai Rp240 juta, dan Hyundai Ioniq 6 (2023) senilai Rp1,1 miliar.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Parfum Non Alkohol Terbaik untuk Santri, Wangi Tahan Lama

Sementara itu, kendaraan roda dua yang dimiliki Atalia antara lain Royal Enfield Matic (2017) senilai Rp82 juta, Honda Beat Matic 108 (2018) senilai Rp9 juta, Kawasaki W175 (2019) senilai Rp21,7 juta, Honda CBR (2019) senilai Rp21 juta, dan Vespa Matic (2022) senilai Rp40 juta.

Atalia juga memiliki kas dan tabungan sebesar Rp8,6 miliar, surat berharga senilai Rp720 juta, dan harta bergerak lainnya senilai Rp678 juta. Ada pula kategori harta lain-lain sebesar Rp157 juta.

Dari semua harta yang disebutkan di atas, kekayaan bersih Atalia Praratya totalnya Rp26,5 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp5,073 miliar.

Biodata Atalia Praratya

Perbesar

Nama: Atalia Praratya

Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 20 November 1973

Pendidikan: D-3 Perpajakan Universitas Padjajaran, S-1 Hubungan Internasional Universitas Katolik Parahyangan, S-2 Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan, dan S-3 Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran

Pekerjaan: Anggota DPR Partai Golkar, Komisaris PT Urbane Indonesia

Kegiatan Sosial: Mantan Ketua TP PKK Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat.

Kronologi Atalia Praratya Didemo Santri di Rumahnya

Perbesar

Atalia Praratya mengatakan rencana pembangunan Ponpes Al Khoziny dengan dana APBN perlu dikaji ulang.

Kader Partai Golkar ini berharap proses hukum pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tragedi ambruknya bangunan pesantren bisa berjalan secara adil dan transparan.

Pernyataan tersebut sontak menimbulkan kekecewaan di kalangan para santri yang berujung demonstrasi. 

Rumah pribadi Atalia bersama suami, Ridwan Kamil, di kawasan Ciumbuleit, Bandung didatangi sejumlah santri pada Selasa 14, Oktober 2025 sekitar pukul 15.00 WIB. Santri-santri berasal dari Aliansi Forum Santri Nusantara Bandung Raya.

Menyadur Antara, massa membawa spanduk dan poster tuntutan dengan tulisan bernada kekecewaan terhadap Atalia Praratya seperti "Tegakkan Keadilan", "Peduli Keluarga Korban" hingga "Pecat Atalia.

Kediaman Atalia Praratya dijaga ketat oleh pihak berwajib menyusul situasi di lokasi yang didatangi para santri.

Para santri meminta Atalia Praratya membuat klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka kepada publik dan komunitas pesantren di Indonesia.

Terkait tuntutan dari sejumlah santri, reaksi Atalia Praratya masih dinanti oleh publik. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni