Kasus Transjakarta Karatan, Ahok Tahu Siapa Michael Bimo

Siswanto Suara.Com
Senin, 10 Maret 2014 | 16:34 WIB
Kasus Transjakarta Karatan, Ahok Tahu Siapa Michael Bimo
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat blusukan bareng. [suara.com/Bagus Santosa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan bahwa Michael Bimo Putranto memiliki rekam jejak negatif. Nama Michael yang merupakan mantan tim sukses Gubernur Joko Widodo (Jokowi) di Pemilukada Gubernur Jakarta muncul setelah kasus pengadaan bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) mencuat.

"Aku sudah tanya Pak Jokowi. Itu anak memang dari dulu di Solo suka begitu. Dia suka ada proyek, suka ngaku-ngaku dekat Pak Jokowi. Manfaatin, foto-foto dan dia klaim. Pak Jokowi juga kaget. Rupanya dia buat jualan di depan pengusaha," kata Ahok di Jakarta, Senin (10/3/2014).

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengaku mengenal Bimo.

“Ya kenal. Ya mosok kenal harus dijelasin,” kata Jokowi di Balai Kota Jakarta.

Jokowi mengatakan pembukaan proyek pengadaan Transjakarta menggunakan proses lelang dan terbuka sehingga siapapun bisa menjadi pemenang lelang.

“Mekanisme pengadaan barang jasa itu lelang. Risikonya banyak. Ada yang menang bisa tetangga, bisa kawan saya, bisa juga musuh saya, itu risiko mekanisme lelang. Kalau saya aturan ya sudah,” tuturnya.

Jokowi membantah ikut campur dalam hal memberikan rekomendasi kepada pemenang tender proyek.

“Saya enggak ngerti juga. Dia itu ikut lelang bawa PT atau hanya makelar, saya enggak ngerti. Mosok saya kenal kamu, tapi mosok saya urusi kamu, kan enggak,” kata dia.

Jokowi telah menyerahkan audit kasus pengadaan bus Transjakarta karatan kepada Badan Perencanaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jika ditemukan adanya penyimpangan, apalagi korupsi, kasus tersebut akan ditangani KPK.

“Ya BPKP. kalau enggak selesai (ke) KPK. Ini kan masih proses di BPKP,” tuturnya.

Sebanyak lima unit bus Transjakarta “articulated” (gandeng) dan sepuluh unit BKTB ditemukan dalam keadaan berkarat tak lama setelah dibeli. Diduga, penyebabnya adalah penggunaan suku cadang bekas atau rekondisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI