Suara.com - Para peternak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengeluhkan sulitnya mendapat rumput segar untuk pakan ternak akibat debu vulkanik hasil erupsi Gunung Merapi.
"Abunya menempel di mana-mana dan sulit hilang. Ternak tidak mau makan," kata salah seorang peternak di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Sukarjan, Jumat (28/3/2014).
Sebagian peternak mengaku terpaksa membeli pakan ke daerah yang tidak terpapar abu vulkanik Gunung Merapi.
Meski lokasi untuk mendapatkan pakan cukup jauh, mereka tetap jalan karena sudah tidak punya pilihan lain.
Rumput yang terkena paparan abu vulkanik, selain akan membuat nafsu makan binatang berkurang, juga dikhawatirkan masuk ke saluran pencernakan sehingga memicu penyakit dan berujung pada kematian hewan piaraan.
"Jika tetap diberi pakan dari daun-daunan yang terkena abu vulkanik, nafsu makan kambing dan sapi bisa turun. Ujung-ujungnya ternak bisa sakit dan mati," katanya.
Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi kali ini, menurut sejumlah warga Pacitan, memang tak sebanyak seperti ketika Gunung Kelud meletus, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dampaknya yang dirasakan sama, yakni munculnya debu vulkanik yang mengganggu pernafasan dan sebagian merusak tanaman. (Antara)