Suara.com - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) enggan terlibat dalam perang sajak antara kubu Partai Gerindra dan kubu PDI Perjuangan.
"Ya ndak apa-apalah, itu untuk hiburan-hiburan untuk rakyat ya bolehlah," kata Jokowi di salah satu tempat makan kawasan Cakung, Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Bagi Jokowi, pesan terselubung dalam sajak yang dikirim kubu Prabowo tak akan berpengaruh apa-apa pada perolehan suara partai berlambang moncong putih.
Menurut Jokowi, masyarakat Indonesia sudah pintar untuk menilai tokoh yang paling layak menjadi presiden di masa mendatang.
"Ya ndak apa-apa, masyarakat sudah cerdas, biarin saja. Saya itu sudah biasa seperti ini," kata dia.
Perang sajak dimulai calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia membacakan sajaknya berjudul 'Asal Santun' di hadapan ribuan pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Setelah itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut-ikutan membuat sajak dengan judul 'Boneka.'
Kubu Megawati tak tinggal diam. Politisi muda PDI Perjuangan Fahmi Habsyi mengeluarkan sajak dengan judul 'Pemimpin Tanpa Kuda.'
Baca juga: Sajak Sindiran Gerindra kepada Jokowi Berbalas Sajak dari PDI Perjuangan