Suara.com - Belasan anak dan seorang juru masak panti asuhan Yaa Bunayya Rempang Cate, Rempang, Batam melarikan diri dari panti tersebut.
Mereka lari karena tidak tahan lagi dengan kekerasan yang diduga dilakukan salah salah satu oknum ustad ES alias Bro yang sudah terjadi sekitar dua tahun.
Hal itu dikatakan Nurani ketika membuat laporan ke Polresta Berelang bersama sejumlah anak panti asuhan, Senin (28/4/2014) siang.
"Sudah banyak anak-anak yang dipukul, ditendang, atau dimarah-marahi oleh dia (ES). Kami tidak tahan lagi dan memilih lari untuk melaporkan hal ini," kata Nurani.
Kekerasan terakhir yang dilaporkan Nuraini terjadi setelah dua anak panti asuhan DA dan AD sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi.
"Mereka dikejar dan dipukuli ustad Bro saat ketemu di simpang Kepri Mal. Dua anak tersebut sudah beberapa waktu pergi karena tidak tahan dengan perlakuan Ustad Bro," jelas Nurani.
Nurani juga menjelaskan, dirinya sempat dikeroyok oleh ustad Bro dan dua penghuni panti lain saat memprotes kekerasan pada anak-anak panti asuhan yang masih kecil.
Salah satu korban, DA mengatakan kejadian di simpang jalan itu berawal saat ia dan Ad berjualan minuman ringan di simpang lampu merah Kepri Mall, Minggu (20/4/2014).
"Saat sedang berjualan, Ustad Bro sedang melintas dengan beberapa anak panti lainnya. Ustad melihat kami dan langsung turun mengejar dan AD tertangkap sementara saya berhasil kabur," kata dia.
Sebelum kejadian tersebut, Da mengaku sering mendapat kekerasan saat berada di panti asuhan. Selain mendapat kekerasan, anak-anak panti juga mengaku kerap disuruh melakukan pekerjaan berat yang harusnya hanya dilakukan orang dewasa. (Antara)