IPW: Ada Isu Tokoh FPI Minta Perlindungan Jenderal

Siswanto Suara.Com
Rabu, 08 Oktober 2014 | 17:06 WIB
IPW: Ada Isu Tokoh FPI Minta Perlindungan Jenderal
Unjuk rasa anggota FPI di depan gedung DPRD DKI Jakarta. [suara.com/Nur Ichsan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Langkah tegas Kapolda Metro Jaya dalam menghadapi tokoh FPI patut diapresiasi masyarakat Jakarta. Kapolda Metro tak perlu takut untuk memburu dan menangkap tokoh-tokoh FPI yang menjadi provokator kekacauan dalam aksi demo di depan Balai Kota Jakarta beberapa waktu lalu.

"Saat ini beredar isu bahwa tokoh-tokoh ormas yang menjadi biang kekacauan di depan Balai Kota Jakarta itu meminta perlindungan kepada seorang jenderal purnawirawan senior," kata Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Rabu (8/10/2014).

IPW berharap jenderal purnawirawan itu tidak melindungi tokoh-tokoh tersebut dan segera menyadarkan mereka agar mau menyerahkan diri ke Polda Metro sehingga kasus kerusuhan di depan Balai Kota Jakarta yang membuat sejumlah polisi luka luka bisa segera diproses di pengadilan.

IPW berharap Polda Metro Jaya juga melakukan pendekatan agar jenderal purnawirawan itu mau membantu polisi untuk melakukan penangkapan terhadap tokoh ormas keagamaan tersebut.

"Status DPO yang diberikan Polda Metro Jaya kepada tokoh ormas itu harus membuat jajaran kepolisian bekerja cepat. Jika dalam proses penangkapan tokoh-tokoh ormas itu melakukan perlawanan, Polda Metro Jaya jangan takut untuk bersikap tegas. Jika memang diperlukan melepaskan tembakan untuk melumpuhkan tokoh-tokoh ormas tersebut, polisi tidak perlu ragu," katanya.

Sikap tegas harus diambil Kapolda Metro Jaya agar stabilitas Kamtibmas Jakarta tetap terjaga. Ibu Kota Jakarta tidak boleh dibiarkan tidak aman. Selama ini, kata Neta, aksi-aksi anarkis para preman maupun ormas keagamaan di Jakarta seperti terbiarkan sehingga mereka seperti besar kepala untuk bertindak semaunya yang membuat masyarakat resah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI