Suara.com - Aksi unjuk rasa menentang penyelenggaraan ajang Milan Expo di Milan, Italia, berakhir ricuh. Kelompok demonstran bersenjatakan batu dan bom molotov menyerang polisi dan melakukan pengrusakan.
Kepulan asap tebal dari kendaraan-kendaraan terbakar memenuhi sebagian langit Kota Milan, hari Jumat (1/5/2015). Kelompok demonstran, dengan mengenakan masker gas bentrok dengan polisi yang menembakkan gas air mata ke arah mereka.
Bentrokan terjadi sesaat setelah upacara pembukaan Milan Expo yang bakal digelar selama enam bulan oleh Predana Menteri Italia Matteo Renzi. Milan Expo sendiri adalah ajang pameran kebudayaan da teknologi yang memfokuskan pada tema produksi pangan terbarukan.
Kelompok demonstran yang terlibat bentrok terdiri atas demonstran dari kelompok sayap kiri, aktivis anti-globalisasi, aktivis lingkungan, mahasiswa, serta para aktivis penentang kebijakan pengetatan anggaran. Para demonstran ini memandang Milan Expo sebagai simbol pemborosan dan korupsi. Ribuan polisi diterjunkan untuk meredam aksi kekerasan yang dilakukan para demonstran.
Ajang yang digadang-gadang pemerintah sebagai simbol kebangkitan dari resesi ekonomi yang melanda Italia, nyatanya tidak diterima sebagian kelompok masyarakat. Yang terjadi, Milan menjadi medan tempur.
Banyak bangunan dan kendaraan yang jadi sasaran amukan warga. Sedikitnya 11 polisi terluka dalam bentrokan tersebut. Polisi telah menahan sejumlah demonstran yang terlibat. (Reuters)