Politisi PDIP: Menteri Pengkritik Jokowi, Perempuan

Senin, 29 Juni 2015 | 12:00 WIB
Politisi PDIP: Menteri Pengkritik Jokowi, Perempuan
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin dengan mengenakan seragam TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/6). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu membenarkan ada menteri yang bertentangan sikap dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebutkan ciri-cirinya.

Masinton mengatakan menteri yang bersebrangan dengan misi Jokowi itu berjenis kelamin perempuan. Namun dia bukan politisi PDI Perjuangan dan bukan pula dari kalangan partai pendukung. Menteri perempuan itu bukan dari kalangan profesional.

"Aku nggak enak kalau sebut nama. Tapi menteri sektor di bawah koordinasi perekonomian," kata Masinton saat dihubungi, Senin (29/6/2015).

Masinton menduga menteri ini bisa bertentangan sikap dengan Presiden lantaran isu reshuffle yang tak kunjung tuntas. Sikap politik Presiden, sambung Masinton, yang dikritik sang menteri.

"Jadi, Presiden dianggap, mungkin karena mau di-reshuffle, maka dia kemudian bilang, presidennya ragu-ragu. Harusnya tidak boleh bawahan lakukan kritik pada presiden di luar rapat. Kalau ada kebijakan yang bagaimana, sampaikan ke presiden, bukan ke yang lain. Harus yang loyal," kata anggota Komisi III DPR itu.

"Kalau tidak berkenan pada kebijakan, sampaikan ke presiden, bukan lewat perantara. Menteri secara struktur pembantu presiden, nggak perlu mendegradasi presiden," sambungnya.

Kata Masinton, Presiden Jokowi sudah mengetahui soal ini. Namun, tidak menunjukan sikap terbuka.

"Presiden sudah tahu. Karena kebiasaan presiden kita kan nggak reaksioner, didengarkan saja," kata dia.

Dia meminta, menteri yang seperti ini harus direshuffle. Alasannya, seorang menteri harusnya loyal kepada Presiden, berdedikasi dan bukan bertindak seperti itu.

"Ya harus di-reshuffle. Selama masih menjabat menteri, dia harus tunduk, taat, dan loyal. Menampakkan dedikasinya pada atasan langsung. Konsekuensi jabatan seperti itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI