Suara.com - CEO PT. Gojek Indonesia Nadiem Makarim membentuk tim khusus untuk menangani gesekan-gesekan antara tukang ojek anggota Gojek dan tukang ojek lama. Gesekan kerap muncul lantaran adanya perebutan penumpang.
"Kalau benar ada tindakan kekerasan dan ancaman, kami menyediakan tim spesial satgas yang langsung turun ke lapangan untuk nangani masalah," kata Nadiem di Jalan Tulodong Atas 28, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (30/6/2015).
Satgas, kata Nadiem, akan diterjunkan untuk menangani apabila ada masalah di lapangan.
"Kita redakan tensi-tensi yang ada, kita turun ke lapangan langsung jelasin kalau Gojek bukan bermaksud untuk berkompetisi dengan mereka," katanya.
"Kalau ada tindakan fisik, kita akan langsung serahkan ke pihak yang berwajib," Nadiem menambahkan.
Nadiem mengungkapkan saat ini secara bertahap tukang ojek yang biasa mangkal bergabung dengan Gojek. Sejauh ini, di Jabodetabek, Surabaya, dan Bali, sudah ada 10 ribu driver atau tukang ojek.
"Yang media nggak tahu itu, setelah banyak tensi, ojek pangkalan ramai-ramai datang ke kita minta gabung ke Gojek. Ini satu hal yang perlu diketahui," kata Nadiem.