Suara.com - Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Minggu (5/7/2015) mengumumkan enam kasus baru korona virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dalam satu pekan dari 28 Juni sampai 4 Juli. Keenam kasus baru itu dilaporkan di Riyadh dan Damam, sementara 644 sampel diperiksa di laboratorium Kementerian Kesehatan dalam satu pekan belakangan.
Saudi Press Agency melaporkan, kasus baru tersebut membuat seluruh kasus jadi 1.045, termasuk 460 kematian. Arab Saudi telah melancarkan pencegahan ketat dan langkah pengobatan dengan 55,3 persen angka kesembuhan.
Sejak wabah MERS pertama pada 2012, Riyadh telah dua kali mengganti menteri kesehatannnya. Sementara itu, lembaga kesehatan negeri tersebut telah mendesak warganya agar tidak mengkonsumsi susu atau daging unta, yang diduga sebagai penyebab utama penyebaran virus itu.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus khusus penularan MERS melibatkan beberapa gejala termasuk demam, batuk dan sesak nafas, dan dapat mengakibatkan radang paru-paru serta gagal ginjal.
Virus tersebut menular melalui karena terpajan orang yang terinfeksi, baik dari instalasi kesehatan seperti rumah sakit, maupun melalui kontak langsung dengan unta. (Antara)
Kasus Baru MERS Kembali Muncul di Arab Saudi
Esti Utami Suara.Com
Senin, 06 Juli 2015 | 09:36 WIB

BERITA TERKAIT
4 Style Jihyo TWICE Mix and Match Crop Top Jadi Outfit Keren
11 Agustus 2025 | 13:11 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI