FPI: Kite Kayak Nasi Uduk dan Daun Salam

Siswanto Suara.Com
Minggu, 29 November 2015 | 14:10 WIB
FPI: Kite Kayak Nasi Uduk dan Daun Salam
Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab demonstrasi (suara.com/Oke Atmaja)

Suara.com - Saat ini, aparat keamanan sedang meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan aksi teror gerakan radikal ISIS di Indonesia. Peningkatan keamanan ini dilakukan setelah terjadi teror berdarah di Paris, Prancis, baru-baru ini.

Salah satu pelaku teror di Paris, ternyata adalah warganya sendiri yang pulang kampung setelah mempelajari gerakan radikal.

Kasus itulah yang sangat diwaspadai aparat keamanan. Menurut catatan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian, sedikitnya 384 WNI bergabung dengan kelompok radikal ISIS. Ada kekhawatiran, mereka pulang kampung dan menciptakan teror.

Posisi Front Pembela Islam dalam menyikapi permasalahan yang mungkin muncul kalau WNI yang berada di Suriah pulang kampung, kata Wakil Sekretaris Umum DPP FPI Bidang Dakwah Habib Salim Alatas alias Habib Selon, tidak akan gegabah.

"Tentu kita lihat dulu. Gerakannya kemana," kata Habib Selon kepada Suara.com, Minggu (29/11/2015).

FPI percaya aparat keamanan tentu tidak tinggal diam kalau terjadi aksi teror.

"Kan digaji rakyat. Amanin rakyat dong," kata Habib Selon.

Habib Selon kemudian menceritakan kondisi dilematis yang terkadang dialami FPI.

"Kalau FPI berhasil, nggak dianggap. Kalau nggak berhasil dimaki-maki. Kalau ilang nggak dicari," kata Habib Selon.

Lalu, Habib Selon menganalogikan FPI seperti daun salam dan nasi uduk.

"Kite kayak nasi uduk dan daun salam. Pas diperluin, daun salamnya dipakai. Kalau sudah nggak dipakai, daun salamnya dibuang," kata dia.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI