Suara.com - Gubernur DKI Jakara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapatkan penghargaan Gus Dur Award 2016 dalam kategori tokoh politik dan pemerintahan.
Menurut Yenni Wahid, putri Gus Dur, pemberian penghargaan tersebut karena Ahok berani memecat bawahannya yang dianggap tidak becus dalam menjalankan tugas.
Yenni juga menganggap Ahok sebagai penerus Gus Dur lantaran punya ketegasan dalam menerapkan aturan, serta meminimalisir korupsi di lingkungan Pemprov DKI.
"Dia pemberani dan tegas selaras dengan nilai utama Gus Dur yaitu kesatrian politikus anti korupsi dan tegas melakukan pembersihan untuk meningkatkan pelayanan. Menegakkan aturan demi memberantas korupsi," kata Yenni saat memberikan penghargaan Gus Dur Award di acara peresmian rumah gerakan, Griya Gus Dur, di Jalan Taman Amir Hamzah, Matraman, Jakarta Pusat, Minggu (24/1/2016).
Kendati demikian, Yenni meminta Ahok tak terlalu banyak memberikan pernyataan keras saat wawancara dengan media. Dia berharap Ahok lebih mengontrol statementnya agar tak digunakan sebagai senjata oleh 'lawan'nya.
"Ada satu lagi, dia banyak omong. Sayangnya, dia bukan Gus Dur. Jadi, kita harus ingetin untuk ngerem dikit. Inilah dia Basuki Tjhaja Purnama," kata Yenni.
Selain Ahok, sejumlah tokoh seperti tokoh ulama KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus dan Sutanto atau Tanto Mendut juga menerima penghargaan serupa.
Alissa Wahid, putri mendiang Gus Dur lainnya, mengatakan penghargaan yang diberikan kepada Gus Mus lantaran dipandang sebagai tokoh ulama yang terus menerus menanamkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur.
"Gus Mus adalah ulama terkemuka yang Islam ramah di indonesia. Gus Mus adalah ulama zuhud yang layak diteladani. Contoh paling baru dia menolak jabatan Rais NU. Dia pemimpin karismatik," kata Alissa.
Sementara penghargaan bagi Tanto Mendut lantaran dianggap sebagai seniman yang bisa menerapkan nilai kearifan lokal kepada masyarakat sekitarnya. Tanto Mendut juga dinilai mampu menciptakan nilai-nilai toleransi antar beragama dari kesenian yang dibuatnya.
"Tanto mendut berhasil meletakkan seni warga gunung. Pendampingannya mampu menumbuhkan pada warga desa, sikap toleran warga desa. Semangat ini selaras salah satu nilai Gus Dur yaitu kearifan lokal," katanya.