Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyambut baik kalau Wali Kota Bandung Ridwan Kamil benar-benar ini mengikuti bursa Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017. Menurut Ahok, Ridwan Kamil tak perlu khawatir, kalaupun kalah di Jakarta, masih bisa maju di pemilihan gubernur Jawa Barat tahun 2018.
"Jabar itu 2018, kalau Ridwan Kamil ikut Jakarta, kalau dia dapat nggak dapat dia masih bisa ikut Jabar," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Sebaliknya, sambil bercanda Ahok menambahkan kalau Ridwan Kamil atau Kang Emil menang di Jakarta tahun 2017, Ahok yang gantian maju di pemilihan gubernur Jawa Barat.
"Tapi kalau aku yang nggak dapat DKI 1 aku yang ke Jabar dong," katanya sambil tertawa.
Ahok tidak setuju anggapan ingin bagi-bagi jatah memimpin daerah.
Ahok mengakui magnet Ridwan Kamil kuat dan sudah banyak partai politik yang menyataan ingin mendukungnya masuk Jakarta.
"Mana bisa bagi-bagi, orang dia (Ridwan Kamil) mau maju DKI 1 kok. Doa gue, kan nyaris kalah dong," kata Ahok.
Dengan nada bercanda untuk "memanas-manasi" Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Ahok mengatakan sebenarnya sedang mengincar jabatan wakil presiden untuk mendampingi Presiden Joko Widodo kalau seandainya kalah di pemilihan gubernur Jakarta.
Di berbagai kesempatan, Ahok mencandai Yusril yang ingin maju ke pilkada Jakarta sebagai langkah untuk maju ke pemilihan presiden.
Siang tadi, setelah bertemu Ahok di Balai Kota DKI, Ridwan Kamil berjanji menyampaikan sikap menjelang pilkada Jakarta pada Senin (29/2/2017) mendatang.
"Saya pengumuman hari Senin ya, pengumuman saya. Pengumuman maju tidaknya Senin saya. Saya hitung Senin karena ada deadline April, saya hormati dan Senin saya ambil keputusan. Karena harus matang," kata Kang Emil.