Suara.com - Di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Ibu Kota masih belum terbebas dari banjir, bahkan hanya sekadar genangan. Hujan deras akhir pekan lalu membuat Jakarta kembali banjir.
Salah satu kawasan yang paling parah terendam banjir ada di kawasan Jakarta Barat, seperti di Kedoya, Cengkareng, Rawa Buaya, Tubagus Angke, Taman Kota, hingga kawasan Green Garden pun kembali terendam banjir.
Menurut Ahok banyak genangan dikarena petugas dari Dinas Tata Air mengalirkan air ke pintu air karet, bukan ke sungai ciliwung lama. Padahal kata Ahok pompa di kawasan Jakarta Barat sudah baik.
"Nah kenapa Barat begitu parah? Nah saya sudah bilang sama Dinas Tata Air hati-hati kamu cek ini. Laut lagi turun, pompa pasar ikan stand by bagus, pompa waduk Pluit bagus, harusnya dia buka air ke ciliwung lama," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (29/2/2016).
"Kalau kamu masukin ke pintu air Karet dia akan masuk ke banjir kanal barat kalau banjir kanal barat terlalu kencang airnya kali Angke nggak turun," sambung Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini sempat mengklaim proyek penanggulangan banjir di Jakarta sudah relatif baik. Namun Ahok mengakui apabila hujan mengguyur ibu kota lebih dari 2 hari maka bakal terjadi genangan.
"Kecuali saya bilang lagi pasang 7 jam, tapi agak terhambat turunnya tapi begitu bisa turun kan pasti turun. Atau kalau hujannya 2 hari berturut turut tidak berhenti ada 3 hari pasti banjir," jelas Ahok.
Seperti tak mau disalahkan, Ahok bahkan mengungkapkan kisah di zaman nabi Nuh apabila hujan turun terus menerus maka akan terendam banjir.
"Zaman nabi Nuh saja tenggelam kok banjir 40 hari 40 malam. Zaman nabi Nuh saja tenggelam kok kalau hujan terus menerus," kata Ahok.