Polisi Dalami Kerusuhan Massa Pendemo Anti-Ahok di KPK

Minggu, 22 Mei 2016 | 11:10 WIB
Polisi Dalami Kerusuhan Massa Pendemo Anti-Ahok di KPK
Ricuh Aksi di KPK
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami barang sitaan berupa anak panah yang ditemukan dalam bentrokan antara kepolisian dengan demonstran anti-Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016) lalu. Dalam aksi tersebut, massa juga merusak pos keamanan KPK dan Halte Bus TransJakarta.

"Sedang lidik. Analisa ini untuk merumuskan siapa berbuat dan barang buktinya apa. Dan sampai saat ini tim masih bekerja," kata Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Minggu (22/5/2016).

Dalam proses penyelidikan, ujar Awi, pihaknya tengah menganalisa hasil rekaman kamera pengintai atau CCTV dan beberapa rekaman video lainnya untuk menemukan provokator dalam aksi yang berbuntut bentrokan dengan aparat.

"Masih kami analisa CCTV yang ada di KPK dan rekaman video milik kami serta rekaman video milik media," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta aparat kepolisian mengusut aksi anarkistis yang terjadi ketika berlangsung demonstrasi yang dilakukan massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jakarta Utara di depan gedung KPK.

"Nggak tahu, itu urusan polisi. Kalau merusak halte ya tinggal Transjakarta saja hitung, mau tuntut atau nggak," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Demonstran yang terdiri dari berbagai ormas tersebut aksi untuk menuntut KPK mengusut tuntas dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras dan menuntut kasus reklamasi Teluk Jakarta diselesaikan. Demonstran juga menyatakan menolak program penertiban pemukiman padat penduduk dan menolak penyebaran paham komunisme.

Mereka juga mendesak anggota DPRD DKI Jakarta menggunakan hak menyatakan pendapat untuk melengserkan Ahok.

Menanggapi hal tersebut, Ahok yakin proses politik di gedung dewan bakalan alot.

"Kalau sekarang (dewan) mau HMP suruh gua turun, keburu pemilihan lagi," kata Ahok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI