Gara-gara Kemang Banjir, Ahok Mau 'Sikat' Kemang Village?

Kamis, 08 September 2016 | 10:39 WIB
Gara-gara Kemang Banjir, Ahok Mau 'Sikat' Kemang Village?
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [suara.com/Oke Atmaja]

Suara.com - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak heran kawasan Kemang, Jakarta Selatan selalu kebanjiran apabila terjadi hujan deras.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dikatakan Ahok, akan membongkar bangunan liar yang berada di pinggiran kali Krukut, termasuk bangunan mewah Kemang Village, apabila terbukti menyalahi aturan.

"Ya, sikat kalau gitu. Yang lain kalau nggak ada tanah (untuk resapan air), dia bikin sampai ke badan sungai harus dibongkar bangunannya," katanya saat di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/9/2016).

Ahok menerangakan, Kemang Village bisa dibangun di daerah resapan air setelah ada kajian dari para profesor. Meski begitu, Ahok tidak yakin kawasan tersebut bisa terbebas dari banjir walaupun pengelola Kemang Village sudah membuat tempat penampungan air.

"Profesor lho yang bolehin. Itu yang saya bilang, mana bisa sih daerah resapan diganti dengan bak yang besar? Ada batasan, tapi itu kajiannya katanya," ungkap dia.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menerangkan, sebagian bangunan yang berada di pinggiran kali Krukut sebagian memiliki sertifikat, sehingga pemerintah Jakarta harus melakukan pembebasan lahan terlebih dahulu.

"Patokan sertifkikat, kalau kajian kita nggak bisa ganggu, kita berdebat ilmu tuh soalnya. Kalau dia sampai badan sungai didudukin, kalau dia ada sertifikat mau nggak mau kita harus bebaskan bayar," ujar Ahok.

 Diberitakan sebelumnya, kawasan RW 06 Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kembali terendam banjir hingga sepinggang orang dewasa, Rabu (7/9/2016) sore.

Abi, warga Cipete Utara mengatakan, banjir di kawasan Kemang tersebut tidak terlepas dari adanya bangunan Kemang Village. Luapan air sudah mulai memasuki rumah warga sekitar pukul 19.00 WIB.

"Baru juga hujan sebentar, sudah banjir besar. Kemang Village harus segera diaudit. Luapan kali Krukut terbatas karena kali tersebut dibatasi oleh tembok kawasan Kemang Village setinggi 5 meter," ujar Abi kepada wartawan, Rabu (7/9/2016) malam.

Abi menerangkan, walaupun Kemang Village memiliki bak penampung air, namun warga setempat tetap tidak yakin dengan fungsi bak penampung tersebut mampu menampung luapan air sungai.

"Apa mungkin mereka mau buka pintu airnya ketika warga kebanjiran? Seberapa besar sih daya tampungnya?" tuturnya.

Di kawasan Kemang Village, tepatanya di dekat pintu air terdapat plang bertuliskan "Jadwal simulasi buka tutup pintu air". Dalam tulisan tersebut menerangkan, pintu air akan dibuka tutup sebulan satu kali, semisal setiap 15 April dan 15 Mei.

"Cukup aneh menurut saya. Warna air di Kali Kerukut itu coklat. Tapi kenapa di bak penampungan Lippo Mall itu warnanya beda?
Artinya apa? Sirkulasi airnya tidak jalan," kata dia.

"Cuma dibuka sebulan 1 kali? Ya nggak bakal ngaruh kalau nggak dibuka saat kali Krukut meluap. Dulunya Kemang itu wilayah resapan air, banyak lapangan bola, danau dan sawah. Kini jadi beton," Abi menambahkan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI