"Akhirnya dengan memperhatikan tidak adanya sianida yang hanya ada ada dalam jumlah kecil sehingga bahwa saya tegaskan penyebab kematian (Mirna) tidak dapat dipastikan,” kata Richard.
Menurutnya, pemeriksan terhadap jaringan lambung dari jenazah Mirna yang sebagaimana nampak dari barang bukti nomor 5 hanya menunjukkan adanya kadar siaida sebesar 0,2 miligram. Dari temuan sianida dari pemeriksaan sampel jaringan lambung belum bisa menjadi dasar jika hasil penelitian jika Mirna tewas karena sianida. Pasalnya, kadar sianida yang ditemukan dalam lambung Mirna terbilang rendah.
"Dalam dalam kasus ini, bahwa hasil yang dicantumkan sahih dan nyatanya sianida tidak ditemukan. BB (barang bukti) 4 saya mengamini cairan lambung yang diambil 70 menit setelah kematian dan BB 6 adalah organ yang diambil dari jasad serta BB 7 adalah urine dari jasad. Sehingga satu-satunya sampel yang terkandung sianida adalah BB 5, 0,2 mg,” kata Richard.
Dia juga mengatakan jika proses pengambilan beberapa sampel dari jenazah Mirna belum bisa membuktikan secara ilmiah untuk menjawab teka-teki kematian Mirna.
“Kesimpulannya pengambilan sampel dari jasad yang tidak sempurna tidak memberikan hasil bagi korban, terdakwa dan sistem peradilan,” tegas dia lagi.