Suara.com - Ketua DPP Gerindra Supratman Andi Agtas menilai Presiden Joko Widodo berlebihan karena melakukan peninjauan langsung dalam operasi tangkap tangan pemberantasan pungutan liar di Kementerian Perhubungan dengan kerugian Rp17juta.
"Ini sesuatu yang berlebihan juga ya," kata Supratman di DPR, Rabu (12/10/2016).
Namun dia menambahkan, upaya penegakan hukum ini perlu didukung sebagai sebuah langkah "shock therapy". Dia pun memberikan apresiasi langkah Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Menteri Perhubungan Budi Karya yang mampu melakukan bersih-bersih dari potensi poungi ini.
"Kita apresiasi ini dan kalau untuk shock therapy ya bagus bagus saja," kata dia.
"Yang harus harus dihindari, dan yang paling penting ini adalah bukan reality show dalam penegakan hukum tapi paling penting adalah keinginan kuat dalam pemberantasan pungli di istansi pemerintah," tambahnya.