Politisi PDIP Nilai Eks Koalisi Prabowo Melihat Jokowi Masa Depan

Minggu, 23 Oktober 2016 | 19:14 WIB
Politisi PDIP Nilai Eks Koalisi Prabowo Melihat Jokowi Masa Depan
Maruarar Sirait [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait mengatakan pemerintah tidak pernah mengintervensi partai manapun. Menurutnya, bila ada partai yang mendukung pemerintah dikarenakan Presiden Joko Widodo adalah masa depan.‎

Sedikitnya ada tiga partai Koalisi Merah Putih yang akhirnya mengubah dukungan dari berada di luar pemerintahan menjadi pendukung pemerintah.

"‎Apakah Golkar,PPP dan PAN memilih meninggalkan KMP itu namanya intervensi? Menurut saya tidak. Karena mereka mereka lihat KMP itu masa lalu, dan Jokowi masa depan. Itu alasannya. Bukan intervensi. Coba tanya sama PAN, sama PPP, sama Golkar, mereka merasa diintervensi atau melihat KMP itu masa lalu atau Jokowi masa depan?" kata Maruarar dalam diskusi dua tahun pemerintah Jokowi Publik: Evaluasi Publik Nasional, Saiful Mujani Research and Consulting, di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Minggu (23/10/2016).‎

Bahkan, Anggota Komisi XI DPR ini mengatakan dalam sebuah lembaga survei, dukungan Golkar kepada Presiden Jokowi membuat elektabilitas partai tersebut naik.

"‎Ketika Golkar mendukung Jokowi, surveinya naik. Padahal, baru memutuskan mendukung. Boleh dicek itu," tuturnya.

Dalam evaluasi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK SMRC ini, disebutkan 69 persen warga puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Kemudian, 63 persen puas dengan kinerja Wakil Presiden Jusuf Kalla. Serta, 58 persen puas dengan kinerja menteri secara umum.

Selain itu, survei ini juga merekam prospek calon presiden untuk masa depan. Dukungan untuk Jokowi menguat bila Pilpres dilakukan sekarang. Dalam jawaban spontan, Jokowi mendapatkan dukungan sebesar 32,9 persen warga. Sedangkan dengan metode pertanyaan semu terbuka yang memunculkan nama, 44,5 persen warga ‎mendukung Jokowi.

"Nah ini bisa dilihat, dari metode top of mind (spontan), nomor dua sampai terakhir kalau digabung masih kalah sama Pak Jokowi. ‎Sedangkan pertanyaan semi terbuka yang menyebut nama, sama juga. Dr nomor dua yang hasilnya 14,3 digabung sampai paling bawah juga masih kalah (dengan Jokowi)," kata Maruarar.

‎Untuk diketahui, Survei ini dilakukan pada 13-17 Oktober dengan populasi 1220 responden yang dipilih secara random dengan syarat WNI pemilik hak pilih.‎ Wawancara dilakukan dengan cara tatap muka dengan rincian sebesar reponse rate sebesar 1035 atau 84,8 persen dengan margin of error rata-rata 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.‎

BERITA MENARIK LAINNYA: 

Ahok Ceritakan Seorang Ibu Hajah yang Selalu Membelanya

Jaksa Cecar Misteri Hilangnya Celana Robek, Ini Jawaban Jessica

Ini Isi Ajakan Membully Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto

Ini Sosok Cantik Nara Masista yang 'Sentil' 6 Negara di PBB

Kejujuran Reza Akui Praktik Seks Aa Gatot Diapresiasi

Ini Pengakuan Pengikut Dimas Kanjeng yang Sulit Dinalar

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI